Kemegahan Forbidden City dan Kisah Ribuan Selir Raja China

Beijing - Liburan ke Beijing, China tak lengkap tanpa mengunjungi Forbidden City yang jadi kediaman Raja. Fakta lainnya, istana tersebut juga menyimpan ribuan selir Raja.

Sejarahnya, Forbidden City adalah istana kekaisaran China dari Dinasti Ming ke akhir Dinasti Qing pada kisaran tahun 1420 menuju tahun 1912. Istana nan megah ini terletak di pusat kota Beijing, China.

Rombongan detikTravel berkesempatan mengunjungi Forbidden City bersama rombongan pimpinan CT Corp Chairul Tanjung, dalam rangkaian kunjungan ke China untuk melaunching buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' dalam bahasa mandarin dan memberikan kuliah umum di Peking University tentang masa depan kerjasama ekonomi Indonesia-China.

Meninggalkan Conrad Hotel Beijing sekitar pukul 11.30 waktu setempat, Sabtu (29/10/2016). Tak sampai 15 menit, rombongan Chairul Tanjung yang terdiri dari istri, putri Anita Chairul Tanjung, putra Rachmat Dwiputra Tanjung serta beberapa anggota rombongan sudah tiba di gerbang luar Forbidden City. Kami kemudian naik angkutan terbuka untuk masuk ke pintu masuk utama Forbidden City.

"Saya pernah aja si Putra tapi waktu itu masih bayi jadi sudah lupa. Nah sekarang mumpung di China kita melihat-lihat istana yang luar biasa megah ini," kata CT sembari berjalan santai memasuki gerbang Forbidden City.

Forbidden City buka dari pukul 08.30 sampai 16.00 waktu setempat. Untuk masuk ke sana, pengunjung cukup merogoh kocek 40 yuan atau sekitar Rp 80 ribu. Dibanding keindahan yang disuguhkan, ini seolah tidak ada artinya.

Melangkah memasuki gerbang, luar biasa, gerbang yang sangat luas menanti kami. Kami sempat berpose bersama sebelum memasuki security check untuk masuk pintu gerbang utama Forbidden City yang menghadap selatan.

Suasana dalam Forbidden City (Elvan/detikTravel)Suasana dalam Forbidden City (Elvan/detikTravel)
Ada kisah sendiri soal pintu gerbang yang menghadap selatan ini. Ceritanya, dulu disebutkan bahwa sang Raja percaya kalau baiknya posisi duduk yaitu di bagian utara menghadap ke selatan. Selain itu, dengan menghadap ke bagian selatan sinar matahari pun mudah didapat.

Memasuki Forbidden City, sepanjang mata memandang traveler akan menyaksikan kehebatan arsitektur China yang sangat indah. Bangunan-bangunan megah tempat Raja China memerintah, luar biasa memukau.

Lantai batu granit menghiasi 'lapangan' yang membentang luas di antara bangunan-bangunan yang berjajar rapih di kanan dan kiri. Sementara jika melihat lurus ke depan, kita dihadapkan kepada sebuah bangunan besar berisi singgasana Raja untuk menemui tamu sekaligus memerintah.

Forbidden City sangat luas. Untuk berjalan kaki lurus dari pintu masuk utama menuju pintu keluar di belakang saja mungkin lebih dari 1 km. Betapa tidak, Forbidden City memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi dengan 800 bangunan dan memiliki lebih dari 8.000 ruangan.

Rombongan yang berjalan di 'lapangan' Forbidden City (Elvan/detikTravel)Rombongan yang berjalan di 'lapangan' Forbidden City (Elvan/detikTravel)
Menurut tur guide kami, ruangan yang banyak ini di antaranya untuk tempat tinggal selir Raja yang konon jumlahnya ribuan. Kota terlarang ini oleh UNESCO disebut sebagai koleksi terbesar struktur kayu kuno di dunia. Ia juga terdaftar sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1987 sebagai Istana Kerajaan Dinasti Ming dan Qing.

Di sekeliling Forbidden City juga berdiri dengan kokoh sebuah benda semacam kompor yang disebut xiang lu. Xiang lu dulunya berguna untuk membakar dupa saat perayaan. Xiang lu berasal dari kata Xiang yang artinya dupa dan Lu yang artinya kompor.

Selain itu, terdapat banyak tungku besar dengan hiasan kepala singa di bagian pinggir. Dulunya, itu adalah tungku keamanan untuk menghindari kebakaran. Jika terjadi kebakaran bisa diambil air dari sana untuk memadamkan api.

Xiang Lu yang berguna untuk membakar dupa (Elvan/detikTravel)Xiang Lu yang berguna untuk membakar dupa (Elvan/detikTravel)
Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur nasional di China. Sehingga pengunjung Forbidden City pun membeludak. Namun di Forbidden City diberlakukan aturan jumlah tiket maksimal yang bisa dijual dalam sehari.

Hal ini untuk melindungi situs bersejarah ini tetap bersih dan terjaga. Di antara ribuan pengunjung yang hilir mudik, kami menikmati betul kemegahan bukti kebesaran China di masa lalu ini.

Kami sempat melongok beberapa bangunan seperti tempat pemerintahan Raja, seperti tempat menerima tamu Raja, tempat resepsi pernikahan Raja, tempat istirahat permaisuri, kamar para selir, tempat belajar Raja semasa kecil dan lainnya.

Singgasana Raja (Elvan/detikTravel)Singgasana Raja (Elvan/detikTravel)
Singgasana raja terbuat dari emas dan di depannya dialasi karpet cokelat keemasan nan empuk. Tempat belajar Raja saat kecil pun ukurannya terbilang besar, mungkin sekitar dua kali lapangan futsal saat ini. Dan tentu saja lengkap dengan singgasana kecil dan karpet empuk di dalamnya.

Ada juga sebuah ruangan memanjang yang katanya digunakan untuk pesta ulang tahun permaisuri. Nah, ruangan ini juga dilengkapi singgasana untuk Raja.

Selain itu, di dalam Forbidden City juga terdapat ruang ujian bagi rakyat biasa yang ingin masuk ke lingkungan kerajaan. Tes ini dilakukan langsung oleh Raja, dan sang juara mendapat gelar Chuang.

Peraturannya pun amat ketat, di mana bagi mereka yang ketahuan menyontek tangannya akan dipotong. Di depan ruang ujian, terdapat patung singa yang menghadap ke bawah.

Jangan lupa untuk berfoto di Forbidden City (Elvan/detikTravel)Jangan lupa untuk berfoto di Forbidden City (Elvan/detikTravel)
Mengapa si singa menghadap ke bawah? Ternyata, patung itu menyimbolkan orang luar istana yang tidak bisa mendengar info dari dalam istana. Selain itu, singa yang menghadap ke bawah juga menyimbolkan permaisuri yang tidak boleh diganggu orang luar. Sementara, ada patung anak singa yang melambangkan bahwa Raja memiliki keturunan.

Tempat tinggal Raja lebih mewah lagi. Layaknya kediaman Raja, terdapat tempat tidur di dalamnya. Konon Raja China di masa lalu memiliki 40 ribu selir. Jika ada keperluan, maka Raja akan memanggil permaisurinya ke tempat tinggalnya.

Saking banyaknya selir, Raja sampai memiliki istana dalam. Bangunan ini khusus untuk mengatur rumah tangga kerajaan. Setiap tahun ada perayaan di istana dalam. Selain untuk perayaan besar, istana dalam merupakan tempat dibuatnya stempel raja yang terbuat dari giok.

Sungai cantik yang mengelilingi Forbidden City (Elvan/detikTravel)Sungai cantik yang mengelilingi Forbidden City (Elvan/detikTravel)
Forbidden City dikelilingi oleh sungai nan bersih dan lebar. Di bagian belakang istana ditanami berbagai pohon besar. Ada beberapa patung anak naga yang konon dipercaya menjaga agar pohon tidak mudah terbakar.

Setelah puas mengelilingi Forbidden City, kami pun langsung mengarah ke pintu keluar. Pintu keluar nan luas dengan pemandangan di bagian depan bukit nan indah lengkap dengan menara pandangnya yang juga bergaya China klasik, mengantar kami kembali ke kendaraan kami untuk menuju objek wisata sejarah berikutnya, Tembok Besar China.

(rdy/rdy)

Related Posts :

0 Response to "Kemegahan Forbidden City dan Kisah Ribuan Selir Raja China"

Posting Komentar