Saat snorkeling, pasti kamu melihat bulu babi yang berduri dan bahaya saat disentuh. Ternyata, biota laut ini juga enak disantap dan banyak gizi.
Bentuknya bulat seperti cangkang kelapa yang sudah dikupas. Ukurannya sebesar bola tenis. Saya pikir itu hiasan saja yang dipajang di meja makan. Ternyata itu adalah makanan yang terbuat dari bulu babi. Bulu babi? Ya betulan. Suer deh. Wooh, ternyata hewan yang dihindari saat berada di laut bisa jadi santapan juga ya.
Bulu babi disebut juga landak laut karena durinya yang panjang dan meliputi seluruh tubuhnya. Orang inggris menyebutnya sea urchin yang artinya landak laut. Urchin juga berarti anak nakal. Mungkin karena sering menusuk orang yang main di laut, maka disebut anak nakal.
Bulu babi memang termasuk hewan yang harus dihindari saat berada di pantai. Duri-durinya yang banyak mengandung sengat yang bisa membuat sakit, demam dan gatal. Pernah seorang pekerja saya menginjaknya tanpa sengaja, akibatnya dia deman lebih dari tiga hari.
Nah, kembali ke pangan bulu babi itu ya. Memang dari bulu babi yang sebesar bola tenis itu, yang bisa dimakan cuma sedikit saja. Hanya bagian dalam yang lunak dan mirip dengan telur ikan. Makanya makan-makanan ini tidak bisa tie tie alias sedikit-sedikit. Paling tidak memakannya harus beberapa biji.
Di rumah-rumah selayar, Tie tie ini biasa disajikan dalam bentuk osengan dan tidak disajikan dengan kulit luarnya yang keras. Menurut kakak saya, kulit bulu babi itu harus dibelah dan dibersihkan lalu diambil bagian pinggir dan tengahnya. Ya, yang seperti telur ikan itu lho. Namun di Rumah Jabatan (rujab) Bupati Selayar, Tie tie disajikan lengkap dengan kulit luar bulat bundarnya itu. Cantik dan unik lho.
Seorang ibu, menawarkan saya untuk mencicipi Tie tie ini. Saya mencobanya sedikit karena saya belum terbiasa memakannya. Alam pikiran saya masih mencoba mendamaikan antara hewan yang dihindari dengan hewan yang dimakan. Tangan dan lidah terasa menolak makanan ini. Berkali-kali tangan mendekat mulut tapi tak mau masuk juga. Ibu yang menawari saya tertawa dan berkata, "Makan saja, enak kok,".
Akhirnya saya cicipi dulu. Hmmm, enak juga ya. Ternyata dari dalam penampakan yang sangar terdapat makanan enak.
Bukan hanya itu, kandungan gizi si anak nakal ini tidak bisa diremehkan. Dari hasil riset Dr Ir Delianis Pringgenies MSc dan Anna Aizzaturroifah SPi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, dibuktikan bahwa gonad bulu babi meningkatkan jumlah sel neuron otak. Gonad adalah telur bulu babi yang berwarna orange atau kuning cerah. Menurut Delianis, “Sel neuron berhubungan erat dengan kemampuan belajar. Semakin banyak sel neuron dalam otak, semakin baik tingkat kemampuan belajarnya.
Masih menurut Delianis, gonad bulu babi mengandung 13 jenis asam amino. Delapan asam animo esensial (lisin, metionin, treonin, valin, arginin, histidin, triptopan dan fenilalanin). Sedang lima asam amino non esensial (serin, sistein, asam aspartat, asam glutamat dan glisin).
Nah kabar baik buat yang kolesterol tinggin. Bulu babi juga mengandung asam lemak tak jenuh Omega 3 yang berkhasiat untuk menurunkan kandungan kolesterol yang bersarang dalam tubuh manusia. Kita tahu lah, sekarang ini kolestero menjadi hantu menakutkan bagi sebagian teman karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
Bulu Babi juga kaya kandungan vitamin A, vitamin B kompleks dan mineral yang dapat memperlancar fungsi sistem saraf dan metabolisme tubuh manusia. Makanya, setelah berlayar menangkap ikan, nelayan-nelayan di Selayar sering mengkonsumsi bulu babi ini dalam keadaan fresh alias tidak dimasak.
Melihat, kandungan gizi yang tinggi dari bulu babi ini, rasanya tak salah jika saya menyebut sebagai makanan ekstrim nan kaya gizi. Tak salah juga jika bulu babi ini dikembangkan sebagai salah satu potensi ekonomi daerah.
0 Response to "Nyam! Bulu Babi Ternyata Enak & Banyak Gizi"
Posting Komentar