Wagub NTB Tekankan Pentingnya Kebersihan untuk Perkuat Destinasi Wisata

Gili Trawangan - Lokasi wisata di Nusa Tenggara Barat tidak lepas dengan permasalahan sampah. Tak terkecuali pengelolaan sampah di Gili Trawangan dan dua gili lainnya.

Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, meminta semua pihak tinggal di lokasi wisata untuk selalu menjaga kebersihan. Menurut dia, kebersihan lokasi wisata akan membuat turis betah berkunjung.

"Kami dari pemerintah menghimbau, untuk selalu menjaga keindahan gili yang terkenal ini. Salah satu yang dikomplain itu kebersihan, selain keamanan dan ketentraman," ucap Muhammad, di Gili Trawangan, saat menghadiri acara penghijauan dalam rangka Festival Pesona Gili Indah, Minggu (6/11/2016).

"Jadi jangan infrastruktur saja kita benahi. Akan lebih banyak menarik wisatawan kalau semua baik," imbuh dia.

Menurut wagub, wisatawan yang datang berkunjung akan membawa pula multi efek. Salah satunya adalah bertambah banyaknya yang memperoleh kesempatan kerja.

"Wisata itu memperbaiki mempercantik dan memperindah. Siapa yang tidak mau datang kalau sudah cantik, asri, dan indah? Semoga ini berkelanjutan. Kita perkuat destinasi kita. Kita promosi agar daerah kita terkenal dan bisa jadi sia-sia karena telah mengeluarkan banyak anggaran," urai Muhammad.

"Jadi tidak usah menunggu banyak orang yang hadir. Apalagi banyak anak-anak kita. Betapa kebersihan itu sebagian dari iman," tambah dia.

Kadisbudpar NTB, Lalu M Faozal (Masaul/detikTravel)

Festival Pesona Gili Indah sudah dilakukan sejak kemarin. Senada dengan Wagub, Kadisbudpar NTB Lalu M Faozal, menjelaskan bersama dengan masyarakat, pemerintah melakukan clean up di pesisir Gili Trawangan dan dilanjutkan dengan penanaman seribu pohon.

"Bulan ini siap tanam. Dimulainya hari ini. Penanaman satu juta pohon untuk semua destinasi di NTB. Kita ingin festival ini jadi ikon aktifitas pariwista, ikon di NTB. Tiga gili ini adalah kawasan konservasi," ujar Faozal.

Penanaman satu juta pohon tersebut, dikatakan Faozal akan berada di 11 destinasi. Ia berharap hal ini menjadi suatu gerakan yang sama antara pemerintah yang bertindak sebagai fasilitator. Karena NTB sendiri kedepannya akan mengadopsi wisata berbasis alam atau lingkungan.

"Institusi dan lembaga keuangan juga kasih mesin pengelolaan sampah. Aksi ini kita libatkan anak sekolah. Pengadaan pohon sharing dengan komunitas. Ini kan pariwisata kita berbasis eco-tourism," kata Faozal.

"Dengan hijauanya destinasi akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan," tutup Faozal. (rdy/rdy)