Bukan Gunung Fuji, Ini Satu Lagi Gunung Eksotis di Jepang

Jakarta - Mendengar kata gunung di Jepang biasanya langsung terbayang Gunung Fuji. Tapi selain Fuji, ada lagi gunung lainnya yang tak kalah cantik yaitu Asahidake.

Dibanding Fujiyama, Gunung Asahidake selama ini memang kalah ngetop di kalangan traveler mancanegara. Padahal pemandangan di sekitar gunung tertinggi (2.291 meter) di Pulau Hokkaido ini tak kalah anggun.

Selain punya hamparan salju sejak memasuki musim gugur hingga musim dingin, Asahidake di beberapa titik masih mengepulkan asap putih sebagai gunung berapi aktif. Juga ada tiga danau mungil yang jernih bila tengah musim panas dan semi.

detikTravel bersama lima wartawan/blogger lainnya mengunjungi gunung tersebut, Selasa (18/10/2016) kemarin. Kunjungan ini diprakarsai oleh Japan National Tourism Organization Jakarta (badan pariwisata Jepang).

(Sudrajat/detikTravel)(Sudrajat/detikTravel)
Ada dua cara yang bisa ditempuh untuk bisa sampai ke kaki Gunung Asahidake. Bagi traveler yang lebih suka petualangan ataupun yang berkantong cekak, dapat menempuhnya dengan berjalan kaki selama lima jam. Bila waktu terbatas dan punya bekal memadai, traveler dapat menggunakan Asahidake Ropeway atau kereta gantung dengan ongkos 3.000 Yen (Rp 377 ribu) pulang pergi per orang.

Kereta ini menghubungkan Stasiun Asahidake Onsen di ketinggian 1.100 meter ke Stasiun Sugatami di ketinggian 1.600 meter. Kereta gantung itu mampu mengangkut hingga 20 orang. Selama 15 menit perjalanan, para penumpang dapat menikmati pemandangan sekeliling dengan leluasa. Bukit yang kami lewati sedang berubah warna, meski belum sempurna benar.

Di Sugatami tersedia lahan seukuran 5x5 meter bagi para traveler untuk berfoto dengan latar Asahidake yang sebagian tubuhnya diselimuti salju. Semula kami mengira perjalanan hanya berakhir sampai di situ. Ternyata Kobayashi yang memandu kami mengajak kami untuk melakukan trekking hingga ke kaki Asahidake.

(Sudrajat/detikTravel)(Sudrajat/detikTravel)
Meski total rute yang ditempuh cuma sekitar satu kilometer, hal itu membuat kami nyaris membeku. Dengan suhu 7-12 derajat Celsius seperti tercatat di telepon genggam, tiga danau di kaki Asahidake pun membeku.

Selain karena sepanjang jalan yang dilalui bersalju, angin juga bertiup cukup kencang. Efeknya, meski matahari siang hari itu bersinar cukup terik tapi jemari kaki dan tangan kami nyaris kaku-membeku.

(Sudrajat/detikTravel)(Sudrajat/detikTravel)

Baik JNTO Jakarta maupun JNTO Tokyo sama sekali tak menginformasikan perlunya kaos kaki tebal dan sarung tangan dari wol. Kobayashi pun tak menginformasikan bila di Stasiun Sugatami dijual aneka sarung tangan, syal, kaos kaki tebal, dan kupluk dari wol. Meski harganya relatif mahal, sepertinya kami akan terpaksa membeli untuk mengantisipasi dan menyiasati suhu yang sangat dingin.

Beruntung di Hotel Bermonte tempat kami menginap tersedia sepatu boot yang bisa disewa dengan tarif 200 Yen (Rp 25 ribu). Untuk hal ini, Kobayashi yang menyarankan kami untuk menyewa sepatu boot agar sepatu kami tidak basah saat melintasi jalan bersalju. (jat/krn)

Related Posts :

0 Response to "Bukan Gunung Fuji, Ini Satu Lagi Gunung Eksotis di Jepang"

Posting Komentar