Dapat Pinjaman Rp 2,6 Triliun, Pariwisata di 3 Wilayah Ini Siap Dikembangkan

Jakarta - Pemerintah akan fokus pada pembangunan 3 destinasi wisata di Indonesia. Nilai investasi ke 3 wilayah itu sebesar USD 200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun.

Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas soal pariwisata di kantor Wapres Jusuf Kalla (JK) di jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).

"Kami rapat mengenai progres pembangunan tujuan wisata baru itu. Tadi kita fokus di tiga, di Mandalika, Borodudur, dan Danau Toba. Semua tadi sudah dipaparkan dan kelihatan terintegrasi," ujar Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Luhut mengatakan pengerjaan proyek ini akan dilakukan oleh berbagai lintas sektor seperti Perhubungan, Pariwisata, Lingkungan Hidup. Pada bulan depan, rencana pengerjaan proyek ini telah diselesaikan.

"Jadi saya buat backward planning kita berharap kuartal kedua atau ketiga 2019, Danau Toba sudah jadi. Borobudur arahan Wapres itu nanti terintegrasi, misalnya dengan Candi Mendut, Prambanan, dan Istana Keraton. itu semua dalam satu paket sehingga besar, jadi orang tidak hanya datang sekali, tapi mendapat destinasi yang banyak," terangnya.

Khusus untuk wilayah Mandalika, akan dibuatkan konsep pariwisata yang lebih khusus untuk menjaring wisatawan yang berasal dari Timur Tengah.

Anggarana pelaksanaan proyek pariwisata ini juga akan bekerja sama dengan Bank Dunia. Diharapkan dana bantuan Bank Dunia akan masuk pada tahun 2017 dengan nilai US$ 200 juta dari US$ 2 miliar yang dibutuhkan pemerintah untuk mengembangkan 10 tujuan wisata Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan awal kesepakatan World Bank akan menyiapkan Preparation Fund sebesar US$ 6 juta. Sisanya dana akan dikucurkan pada Juni 2017. Peminjaman ini berbunga rendah alias low interest rate.

"Negosiasi baru akan dilaksanakan pada bulan April 2017," ucapnya.

Berdasarkan perhitungan awal, pembangunan infrastruktur pariwisata yang dilakukan lintas sektor membutuhkan dana sebesar Rp 6 triliun. Hal ini yang mendorong pemerintah untuk mendatangkan pendanaan dari luar negeri, seperti bank dunia dan investor asing lainnya.

"Untuk yang public financing which is ini government financing kita salah satunya kerja sama dengan World Bank. untuk yang private investment itu another Rp 100 triliun, saya sudah ketemu dengan bapak BKPM. nanti dia yang bertanggung jawab dari investornya, Pak Thomas (Lembong) nanti," jelasnya. (aff/aff)

Related Posts :

0 Response to "Dapat Pinjaman Rp 2,6 Triliun, Pariwisata di 3 Wilayah Ini Siap Dikembangkan"

Posting Komentar