Disbudpar NTB Galakkan Kebersihan Gunung Rinjani

Lombok Timur - Masalah kebersihan makin digalakkan di kawasan Gunung Rinjani. Penyedia jasa dan para pendaki pun diminta untuk selalu menjaga kebersihan.

Disbudpar NTB lakukan sosialisasi kebersihan kawasan Geopark Rinjani pada sejumlah pelaku utama jasa pendakian seperti pemandu tur, porter, dan agen perjalanan di Sembalun, Lombok Timur. Puluhan penyedia jasa ini diminta untuk selalu menjaga kebersihan saat melakukan pendakian.

Status Gunung Rinjani yang masih berada pada tingkat level II atau waspada, membuat para penyedia jasa ini libur sementara waktu. Seperti dalam tatap muka langsung hari ini, Selasa (11/10/2016) para ketua perkumpulan meluapkan keluh kesahnya pada pemerintah sekaligus rembugan.

"Beberapa isu yang saya bawa ke sini yaitu paling utama adalah soal sampah. Maka kita perlu semangat yang sama untuk membuat Rinjani bersih. Sembalun sebagai peraih destinasi honeymoon ramah Muslim sangat berkaitan erat dengan isu ini," ucap Kadisbudpar NTB, Lalu M Faozal.

"Selain itu, kawasan Rinjani akan menjadi geopark dunia. Maka untuk menyambutnya akan ada aksi bersih selepas dibukanya kembali pendakian Rinjani," imbuh dia.

Pada aksi bersih yang dijadwalkan akhir bulan ini diperkirakan melibatkan 1.000 partisipan. Mereka terdiri dari TNI, Polri, komunitas pecinta alam, dan warga sekitar.

"Sembalun sebagai destinasi halal akan kami benahi dengan penambahan toilet umum yang dirasa masih sangat kurang. Pada kawasan gunungnya nanti akan ada pula pembenahan railing pegangan bagi para pendaki di jalur Senaru," jelas dia.

Permasalahan sampah yang menumpuk di Gunung Rinjani kata Faozal tidak lepas dari banyaknya pintu tikus atau ilegal. Terdapat pula pedagang di beberapa titik di jalur pendakian yang keberadaannya dianggap menyumbang sampah di kawasan ini.

"Ada banyak pintu ilegal, seperti di Bawaknau dan Sajang. Ada pula pedagang di sepanjang jalur Rinjani kali dan ini dilarang. TNGR sendiri kekurangan personil. Kalau untuk ceklis sampah hanya dapat dilakukan beberapa waktu saja karena kurang koordinasi," urai Faozal.

Salah satu guide Rinjani, Anto menyebut kurangnya kerjasama antara pemerintah dan stakeholder. Rinjani yang diinginkan menjadi bersih malah terjadi gesekan di dalamnya.

"Tidak ada konsep untuk Rinjani. Jika konsep wisata alam, orang ke Sembalun pilihannya ada dua bermalasan atau adventure. Ada yang tidak toleran antar pengusaha. Sebelum terlambat harus ada konsep nyata yang seperti apa?," ucap Anto.

"Berkaitan dengan kebersihan, gesekan yang terjadi antara pedagang dan petugas karena mereka mencari makan dengan berjualan di sana. Maka perlu solusi untuk permasalan ini," sambung Anto.

Pemilik agen perjalanan bernama Anggi meminta pemerintah serius bekerjasama dengan masyarakat. Karena seperti sawah, Rinjani merupakan lahan garapan yang menghidupi ratusan orang dan jika ditutup pendakiannya akan sangat berpengaruh.

"Terkait penutupan 3 KM. Berilah himbauan yang jelas, jangan 13 KM dari pos ditutup? Kami juga berusaha bekerja apa perlu kita jadi penebang pohon lagi?," tanya Anggi dengan ketus.

Menanggapai hal yang kompleks tersebut, semua pihak akan diundang untuk berdiskusi langsung esok hari oleh Faozal di Mataram. Ia akan dipertemukan dengan pengelola dan pemberi keputusan soal status Gunung Rinjani aman untuk didaki.

"Kita selesaikan dan koordinasi lebih lanjut. Selanjutnya untuk permasalah sampah kedepan di sepanjang jalur pendakian Rinjani tidak usah kita tempatkan bak sampah. Begitu jalur pendakian dibuka maka akan diperbaiki semuanya," janji Faozal menutup pertemuan ini. (krn/fay)

Related Posts :

0 Response to "Disbudpar NTB Galakkan Kebersihan Gunung Rinjani"

Posting Komentar