Seperti yang dirilis dari Kemenpar oleh detikTravel Rabu (12/10/2016) program Go Digital memfasilitasi industri pariwisata yang 90% masih masuk kategori UMKM, unit usaha kecil dan menengah. Pemerintah menjadi badan penyedia untuk memasarkan pariwisata lewat produk yang sudah ada di pasaran.
"Jangan pernah merasa kita paling jago dan paling pintar sendiri. Buka wawasan, benchmarking, terus diuji oleh ahlinya agar on track. Jika ingin menjadi pemain global, kelas internasional, membuat lompatan mendunia, pergunakan standar global!" jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata di kantor UNWTO, Madrid, Spanyol belum lama ini.
Langkah pertama Go Digital diapresiasi oleh hampir semua petinggi UNWTO yang dipimpin Taleb Rifai, Sekjen UNWTO. Layanan ini diberi nama Indonesia Travel X-change.
ITX diluncurkan di Rakornas Kemenpar Go Digital Be The Best 15-16 September 2016 lalu. Sudah ada 5 ribu industri yang mendaftar dilayanan ini.
Kemenpar berharap ITX nantinya akan seperti TripAdvisor, Booking.Com, CTrip, dan online service lainnya. Sehingga pemasaran pariwisata dalam bentuk digital benar-benar maksimal.
ITX merupakan layanan yang mirip dengan TXA, milik Australia. Bedanya TXA Australia dimainkan oleh pebisnis yang sudah besar.
"Di Indonesia itu ada 55 juta UMKM, dan uniknya 3% pengusaha yang besar-besar itu sudah menguasai 70 persen perekonomian negeri. Karena itu ITX hadir agar ada ada sharing economy," kata Minister for Tourism and International Education and Minister Assisting the Minister for Trade and Investment Australia, Senator the Honorary Richard Colbeck. (bnl/bnl)
0 Response to "Go Digital Pariwisata Indonesia Dipuji UNWTO"
Posting Komentar