Ketika Wisata Naik Gajah & Nonton Lumba-lumba Mulai Dibatasi

Bangkok - Wisata melihat satwa seperti gajah dan lumba-lumba memang menarik. Namun bagi sebagian orang, hal itu dianggap kejam. Jenis wisata ini pun mulai dibatasi.

Adalah TripAdvisor, salah satu situs traveling yang menerapkan kebijakan tersebut. TripAdvisor mengumumkan akan mulai menghentikan penjualan tiket menuju ke destinasi wisata yang mengeksploitasi satwa-satwa dilindungi.

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Rabu (12/11/2016), kebijakan ini diambil setelah muncul banyak protes terhadap TripAdvisor akibat penjualan tiket masuk ke destinasi-destinasi yang mengeksplotasi satwa dilindungi. TripAdvisor pun dianggap mendukung kegiatan kejam tersebut, dan dicurigai mendapatkan keuntungan dari sana.

Sebuah petisi online pun telah diluncurkan oleh World Animal Protection untuk memprotes keras TripAdvisor. Petisi online ini pun telah ditandatangani oleh lebih dari 550 ribu orang pecinta satwa dari seluruh dunia.

Akhirnya setelah kurang lebih 6 bulan melakukan penelitian, serta konsultasi dengan lembaga-lembaga terkait seperti organisasi pecinta satwa PETA, hingga Pusat Penelitian Satwa Liar Universitas Oxford, diambillah sebuah keputusan bahwa TripAdvisor akan menghentikan praktek penjualan tiket masuk ke destinasi wisata yang mengeksploitasi satwa.

Bahkan TripAdvisor juga akan meluncurkan sebuah portal khusus untuk mengedukasi traveler agar mendapat pengetahuan dan informasi tambahan terhadap isu eksploitasi satwa ini. Infromasi ini akan disediakan oleh beberapa organisasi pecinta satwa dunia.

TripAdvisor akan merealisasikan kebijakan ini dalam waktu dekat dan bertahap, hingga tahun 2017 mendatang sampai portal tersebut siap. Kegiatan menunggang gajah, memberi makan harimau, hingga berenang dengan lumba-lumba tak lama lagi akan menghilang dari situs traveling tersebut.

Namun kebijakan ini tidak berlaku untuk destinasi wisata yang menggunakan hewan yang telah didomestikasi seperti wisata naik kuda, atau memberi makan satwa seperti kelinci. Ke depannya, para pengguna situs ini juga akan diberi edukasi agar tidak mempromosikan atau menulis ulasan tentang destinasi yang mendukung praktek kekejaman terhadap satwa tersebut. (wsw/wsw)