Menpar Tagih Izin Baru Rute Pesawat Demi Akses Wisatawan

Jakarta - Pesawat adalah cara paling gampang bagi wisatawan menjangkau destinasi di Indonesia. Menpar Arief Yahya menagih Kemenhub soal izin baru rute penerbangan.

Menpar Arief Yahya telah berkomunikasi dengan sejumlah maskapai di Indonesia untuk bisa membawa lebih banyak wisatawan. Dari Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Group dan Sriwijaya sudah ditemui Menpar. Maskapai pun meminta dukungan pemerintah untuk membuka rute-rute baru.

"Mereka giliran menagih kami, dan kami langsung forward ke Kemenhub yang memiliki orotitas terhadap slot," kata Menpar Arief Yahya dalam rilis kepada detikTravel, Minggu (23/10/2016)

Sampai akhir September 2016 ada Garuda Indonesia dengan rencana penerbangan harian Guangzhou-Bali dan Shanghai Bali. Lalu rute baru Chengdu-Bali, Xiamen-Bali, Mumbai-Jakarta dan rute Bali-Wakatobi dan Makasar-Wakatobi.

Citilink Indonesia juga sudah menyurati Menhub, soal rute baru carter reguler China ke Batam dan Bintan, China ke Solo dan Yogyakarta, China ke Morotai, China ke Lombok. "Termasuk mereka meminta eksklusivitas selama 2 tahun untuk rute baru, rute perintis. Saya kira dalam bisnis, itu masuk akal dan fair," kata Arief Yahya.

Lion Air akan membuka banyak rute domestik baru ke Solo, menjadikan Solo sebagai hub selatan. Lalu ada permohonan izin penerbangan Kuala Lumpur-Solo, Kuala Lumpur-Lombok dengan Malindo Air, dari group Lion.

Sriwijaya Air, kata Menpar, akan membuka rute China-Solo. Beberapa rute domestik sudah diajukan dan belum memperoleh kabar.

"Saya yakin, ini sudah diproses di pemerintah. Secara prinsip kami setuju untuk segera dioptimalkan semua slot yang masih memungkinkan dibuka," kata dia.

Selain soal penerbangan, Menpar juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur bandara. Seperti pembangunan dan perluasan Bandara Silangit, Tanjung Pandan, Tanjung Lesung Banten, Kulon Progo Yogyakarta, Surabaya, Lombok, Labuan Bajo, dan Morotai. Lalu reaktivasi dan pembangunan jalur kereta di Sawahlunto Sumbar, Tanjung Lesung Banten, Pangandaran Jawa Barat. Juga pembangunan pelabuhan seperti Labuan Bajo. Menpar Arief juga perizinan terbang pesawat pribadi dipermudah.

"Kalau dilarang, ini juga tidak masuk akal. Misalnya ada investor yang datang membawa private jet, turun di Jakarta atau Bali, untuk menuju ke destinasi yang dimaksud tidak boleh menggunakan private jetnya, melainkan harus menggunakan regular flight. Ini yang aneh dan tidak sejalan dengan perkembangan zaman," ungkap Arief Yahya. (fay/fay)

Related Posts :

0 Response to "Menpar Tagih Izin Baru Rute Pesawat Demi Akses Wisatawan"

Posting Komentar