Turis di Lombok Bertambah, Warga Diajak Benahi Destinasi Tete Batu

Lombok Timur - Di Lombok Timur ada destinasi Desa Wisata Tete Batu yang suasananya mirip Ubud di Bali. Seiring kunjungan meningkat, warga diajak melakukan pembenahan.

Salah satu destinasi berbasis alam yang berada di Lombok Timur, yaitu Desa Wisata Tete Batu akan diperbaiki. Sejumlah warga, kelompok sadar wisata, serta industri diajak rembugan oleh Disbudpar NTB mengembangkan daerah tersebut karena jumlah kunjungan turis terus meningkat.

"Tidak ada kata belum siap dalam sebuah pariwisata. Apa yang ada di Tete Batu hari ini yang bisa dikembangkan?" ujar Kadisbudpar NTB Lalu M Faozal saat berdiskusi di Wisma Soedjono, Sabtu (22/10/2016).

Faozal mengatakan, sepanjang perjalanan saat dirinya memasuki desa ini banyak yang perlu dibenahi dan peningkatan potensi destinasi. Ia pun memberi kesempatan dan mengajak warga untuk bersama-sama membangunnya.

Kadisbudpar NTB Lalu M Faozal memberikan penjelasan (Masaul/detikTravel)

"Ayo kita susun kebutuhan dalam jangka pendek dulu. Kita jangan saling menunggu antar lembaga pemerintahan. Kita diskusi ini dalam rangka menyonsong pariwisata halal. Karena brand halal sudah ada di kita dan spot-spotnya pun harus terdapat semua kebutuhan halal," urai Faozal.

"Kita dari provinsi akan memberi dukungan real seperti pembuatan brosur dan peta wisata di Tete Batu," imbuh dia.

Faozal menambahkan dalam penjelasannya terdapat aksi 1 juta pohon di tempat wisata pada tahun 2017 dan Desa Tete Batu termasuk di dalamnya. Selain promosi, kegiatan pembersihan dan pengelolaan sampah serta pembanguna toilet umum serta prasarana sarana umum akan diutamakan di tempat ini.

Salah satu peserta diskusi dari Pokdarwis Tete Batu, Anton (29), menyebut kebutuhan utama di tempatnya adalah keberadaan rumah pojok informasi bagi turis. Ketiadaan rumah tersebut selama ini masih ditopang dengan menumpang di rumah-rumah warga.

Suasana diskusi warga Desa Tete Batu (Masaul/detikTravel)

"Di desa ini ada sejumlah aktivitas bagi turis, yaitu salah satunya treking. Mulai meningkat jumlah kunjungannya, kita ingin rumah informasi, yang berguna untuk berkumpul membahas kawasan ini," ucap Anton.

"Penataan lingkungan pun perlu dilakukan seperti pengelolaan sampah dan pembangunan jalan harus dilakukan," imbuh dia.

Selain itu, Anton menginginkan adanya pembinaan bagi pemandu wisata yang dirasa belum pernah diperhatikan. Rancangan ke depan bagaimana pengembangan destinasi Tete Batu harus segera dipikirkan bersama.

"Kami harus dibina bagaimana kedepannya membangun kawasan ini. Hal ini tentu tidak akan lepas dari peran serta pemerintah. Kami juga ingatkan bahwa perhatian ini tidak hanya untuk Desa Tete Batu tetapi di kawasan lingkar Tete Batu," tutup dia.

Suasana seperti di Ubud, Bali (Masaul/detikTravel)

(fay/fay)