Di tempat ini terdapat wisata body rafting menyusuri aliran sungai berarus deras sejauh kurang lebih lima hingga tujuh kilometer. Jika biasanya menyusuri sungai menggunakan perahu, di tempat ini sesuai dengan namanya body rafting maka kita hanya mengandalkan kemampuan fisik semata.
DetikTravel berkesempatan mencoba body rafting tersebut. Sebelum memulai kita diharuskan menggunakan helm, pelampung, hingga sendal khusus. Setiap rombongan nantinya akan dipandu oleh tiga hingga lima orang pemandu sesuai dengan jumlah peserta.
Peserta yang doyan foto-foto atau sekedar selfie tak perlu khawatir, karena pemandu telah menyiapkan tas khusus anti air yang bisa membawa kamera profesional atau telepon. Sayang rasanya jika momen sepanjang perjalanan nanti tidak diabadikan dalam bingkai kamera.
Jika sudah lengkap, perjalanan pun dimulai dengan menaiki mobil kolt buntung menuju titik start selama kurang lebih 45 menit dengan kondisi medan yang cukup berat. Sesampainya di titik yang dituju kita diharuskan berjalan menyusuri hutan menuju titik start yang berada di bagian lembah.
Perjalanan dimulai dengan naik mobil bak terbuka (Tri/detikTravel)
|
"Kita di sini bukan lomba untuk paling cepat sampai. Tapi kita di sini menikmati alam sambil berenang di sungan. Waktu yang akan kita tempuh kurang lebih tiga jam," ujar salah seorang pemandu, Yadi pada detikTravel, Minggu (6/11/2016)
Di titik start ini kita berenang mengikuti arus yang cukup bersahabat hingga ke titik yang telah ditentukan. Sesampainya di titik kedua tantangan pun dimulai, para peserta diharuskan loncat dari sebuah batu setinggi tiga meter untuk melanjutkan ke titik selanjutnya.
Berani loncat dari ketinggian 17 meter? (Tri/detikTravel)
|
Setelah melewati tantangan tersebut kita sampai di titik istirahat pertama bernama Goa Bau. Sesuai dengan namanya goa tersebut berbau menyengat lantaran terdapat banyak kotoran kelalawan yang hidup di tempat tersebut.
Menyusuri tebing batu (Tri/detikTravel)
|
Jangan khawatir, lelah pun terbayar tuntas lantaran dibalik tebing tersebut terdapat air terjun alami yang menggujur seolah kita berada di dalam air. Tempat tersebut merupakan favorit wisatawan untuk berfoto. Pasalnya bebatuan yang menutupi cahaya matahari dan air terjun yang mengalir deras membuatnya sayang jika tidak diabadikan.
Santai dan foto sejenak (Tri/detikTravel)
|
Di tengah perjalanan kita akan menemukan satu rest area yang terdapat seorang pedagang makanan dan minuman. Karena selama mengikuti body rafting tidak dianjurkan membawa uang maka setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi nantinya akan dihitung dan dibayar di titik akhir.
Akhir yang puas dan bahagia (Tri/detikTravel)
|
Kurang lebih tiga jam berlalu, akhirnya petualangan pun berakhir. Di titik akhir ini kita akan dijemput dengan perahu mesin menuju titik kumpul awal yang berjarak sekira 10-15 menit.
Di titik kumpul terebut kita langsung disambut dengan sajian nasi liwet lengkap dengan lauk pauk yang sudah termasuk dalam paket body rafting. Perut kenyang, hati pun puas.
(rdy/rdy)
0 Response to "Adu Nyali Terjun Dari Ketinggian 17 Meter di Green Canyon"
Posting Komentar