Akses Pariwisata Indonesia Harus Segera Berbenah

Jakarta - Menpar Arief Yahya mengakui, akses pariwisata Indonesia masih lemah. Terutama, terkait penerbangan pesawat ke berbagai negara lain untuk mendatangkan turis.

"Soal akses adalah pekerjaan Kementerian PU-PERA dan Kemenhub. Akses kita, masih sangat lemah," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam acara Penandatanganan MoU antara Kemenpar, AirNav, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II di Ruang Rapat Lantai 16 Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2016).

Arief memberikan contoh, penerbangan langsung China-Indonesia masih kalah dibanding China ke Thailand, Malaysia dan Singapura. Perbedaan angkanya pun cukup mencolok.

Penerbangan langsung China-Indonesia hanya 38 persen. Sedangkan China ke Thailand, Malaysia dan Singapura masing-masing adalah 81, 78 dan 86 persen. Padahal, turis dari China merupakan pasar pariwisata terbesar untuk Indonesia.

"China itu pasar utama kita. Dulu dia nomor 4, tapi kini menyalip Australia, Malaysia dan Singapura," tegas Arief.

Selain itu, Arief juga menyayangkan belum adanya penerbangan langsung India ke Indonesia. Turis India patut diperhitungkan karena angka kunjungannya yang stabil dan cenderung meningkat tiap tahun.

Arief menjelaskan, kebanyakan turis yang mau liburan ke suatu destinasi menginginkan adanya penerbangan langsung. Maka dari itu, dirinya mengajak pihak maskapai untuk menambah seat dan membuka rute baru, serta meminta untuk mempermudah perizinannya kepada pemerintah.

(rdy/rdy)

Related Posts :

0 Response to "Akses Pariwisata Indonesia Harus Segera Berbenah"

Posting Komentar