Dusun Guyub Bromo merupakan desain homestay untuk kawasan Bromo Tengger Semeru yang digagas oleh tim Verena Rafaela bersama Bayu Arie Putranto, Ivana Anggraeni Pribadi, Lindung Bayu Kumara Tungga, Andhika Perdana Putra dan Tri Murdono.
Konsep desainnya tak kalah dengan Rumah Bolon di Sumatera Utara, Tongkonan di Toraja, atau rumah adat Bali dengan ornamen ukiran batu dan warna oranye yang khas. Warna Indonesianya tetap terlihat.
"Identitas dengan warna lokal tetap ditonjolkan. Desainnya diselaraskan dengan bangunan-bangunan rumah yang selaras dengan arsitektur Bromo-Tengger-Semeru," ujar Ketua Tim Desain Guyub Bromo Verena Rafaela dalam rilis kepada detikTravel, Jumat (18/11/2016).
Desain interior maupun eksterior bangunannya disesuaikan lingkungan di sekitarnya. Tampilannya mengadopsi gaya rumah adat khas Suku Tengger, suku yang mendiami 38 desa di empat kabupaten di Jawa Timur, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan.
"Bromo merupakan salah satu tujuan wisata favorit di Pulau Jawa. Warna Jawanya harus ditonjolkan," kata Verena.
http://ift.tt/2fnAuBf
(dok Grahacipta Hadiprana)
Konsep Dusun Guyub pun tercipta. Ruang-ruang terbuka ikut dibuat. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk menciptakan interaksi antara penduduk dan wisatawan. Zona ruang dalam dibagi secara vertikal agar pemilik dan tamu bisa memiliki privasi masing-masing, kamar mandi serta dapur juga dipisahkan agar higienis.
"Dapur juga bisa difungsikan sebagai ruang guyub. Bisa dijadikan warung pemilik rumah," ujar Verena.
Struktur dan konstruksinya juga disesuaikan dengan keadaan alam di sekitarnya. Bangunannya didominasi dari kayu yang banyak tersedia di sekitar kawasan Bromo Tengger Semeru. Atapnya, sebagian menggunakan genteng kaca supaya ada cahaya alami yang masuk ke rumah.
Untuk menjaga suhu tetap hangat, bagian atap diberi peredam dengan konduktan rendah. Bahannya diambil dari kertas daur ulang.
"Lantainya dek kayu, dindingnya juga kayu. Sambungan kayu tidak menggunakan paku agar mudah dibongkar pasang," kata Verena.
Sistem ventilasinya dibuat ventilasi silang. Ini dipakai untuk menciptakan perputaran udara secara terus menerus. Dengan demikian, tidak ada udara kotor di bagian dalam ruangan akibat perebutan udara oleh penghuni rumah.
"Ventilasi silang dapat meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan serta mendukung gaya hidup produktif dan sehat. Dengan penggunaan ventilasi silang, pemilik rumah dapat menghemat biaya pemakaian AC karena selalu diliputi hawa sejuk," ujar dia. (krn/krn)
0 Response to "Ini Desain Homestay Bernuansa Lokal yang Nyaman Buat Traveler di Bromo"
Posting Komentar