Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya dalam kunjungannya menemui jajaran China National Tourism Administratrion (CNTA) di Grand Central Hotel Shanghai, Shanghai, China Jumat (11/11/) kemarin. Ini adalah salah satu cara tegas yang harus ditempuh.
"Kami setuju untuk diblacklist, karena pariwisata adalah bisnis yang berbasis pada services, sehingga komitmen dan profesionalitas ekosistem," ujarnya seperti dalam rilis yang diterima detikTravel, Minggu (13/11/2016).
Arief setuju dan akan menertibkan laporan soal pelaku industri pariwisata khususnya operator tur yang tidak profesional. Dia setuju bagi tour operator dan tour agent yang melanggar komitmen dengan customers-nya untuk ditindak tegas. Karena itu, akan sangat mengganggu dan merusak masa depan bisnis sektor pariwisata.
Jika ditelaah, mungkin banyak arti 'tidak profesional' bagi operator tur tersebut. Seperti merugikan para turis yang memakai jasanya, hingga tidak menjaga turisnya dengan benar untuk peduli dengan lingkungan.
"Ini menjadi taruhan utama agar bisa sustainable," sambung Arief.
Sustainable yang dimaksud artinya adalah pariwisata yang berkelanjutan. Artinya, pariwisata yang mampu menjaga dan meningkatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk masa mendatang. Bukan hanya dinikmati untuk kita sekarang ini, tapi bisa sampai dinikmati anak cucu nanti. (aff/aff)
0 Response to "Janji Menteri Pariwisata: Blacklist Operator Tur yang Nakal"
Posting Komentar