Kewajiban mencuci sebagian tubuh ketika hendak beribadah atau dalam Islam disebut wudlu, ternyata juga dilakukan pemeluk agama Shinto. Mereka wajib membasuh air ketika memasuki kuil shinto.
Kewajiban ini disebut sebagai temize. Setiap kuil menyediakan temizusha, tempat 'wudlu' di depan kuil.
Salah satu kuil yang sempat disinggahi oleh detikTravel pada Rabu (30/11/2016), yaitu Kuil Hokkaido Jingu di Sapporo, Jepang, juga menyediakan fasilitas yang sama.
Foto: Penampakan Kuil Hokkaido Jingu di Sapporo (Aryo/detikTravel)
|
Tata cara temize diawali dengan membasuh tangan kiri. Lalu tangan kanan dan tangan kiri lagi. Temize diakhiri dengan berkumur sekali.
Kondisi dingin saat detik travel bertandang ke kuil Hokkaido Jingu tak membuat semangat penganut Shinto kendur melakukan temize. Padahal hamparan salju sudah menyeliputi atap, jalan, dan lapangan di dalam kuil.
Foto: Pertama-tama cuci tangan terlebih dahulu (Aryo/detikTravel)
|
Bagian tubuh yang kena air langsung terasa beku. Mereka tetap melakukan temize. Biasanya, pemeluk Shinto datang ke kuil ketika ada kelahiran, pernikahan, atau ada sanak saudara yang meninggal.
Usai melakukan temize, mereka masuk ke bagian depan bangunan kuil untuk melempar koin, memberi penghormatan dengan membungkuk dan menepuk telapak tangan di depan. Lalu melakukan permohonan.
Foto: Kemudian berkumur-kumur (Aryo/detikTravel)
|
0 Response to "Kamu Mesti Tahu, Begini Cara 'Wudlu' Pemeluk Shinto di Sapporo"
Posting Komentar