Kelenteng Legendaris Berusia 350 Tahun di Taiwan

Tainan - Mayoritas penduduk Taiwan menganut aliran Taoisme. Salah satu kelenteng terkenal di Kota Tainan, Taiwan adalah Anping Matsu Temple yang berusia 350 tahun.

Tainan merupakan kota pelabuhan di pesisir sebelah barat laut Taiwan. Kota ini merupakan ibukota kuno Taiwan, sewaktu masih dalam kekuasaan Dinasti Qing di era tahun 1683-1887.

Sebagai kota tepi pantai, tentu saja Tainan terkenal akan benteng pertahanan, serta kelenteng untuk memuja Dewi Laut (Dewi Mazu/Matsu). Satu yang paling terkenal di Tainan tentu saja Anping Matsu Temple, atau dikenal juga sebagai Grand Mazu Temple.

detikTravel berkesempatan mengunjungi kelenteng ini pada Kamis (10/11/2016) lalu, bersama dengan kurang lebih 200 orang travel agent dari Indonesia dalam acara Taiwan FamTrip 2016. Kami sampai di kawasan Anping ini pada malam hari.

Kawasan Anping di malam hari ternyata sudah sepi (Wahyu/detikTravel)Kawasan Anping di malam hari ternyata sudah sepi (Wahyu/detikTravel)

Waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 20.00 lewat. Sebenarnya niat pertama kali adalah mengunjungi kawasan Anping Old Street. Menurut pemandu kami yang bernama Olivia, Anping Old Street ini adalah kompleks jalanan tertua yang ada di Taiwan.

"Anping Old Street adalah jalanan pertama yang dibangun di Taiwan. Usianya diperkirakan sudah lebih dari 400 tahun. Kadang ada beberapa orang yang berjualan di sana, seperti pasar malam. Nanti kita bisa lihat seperti apa," cerita Olivia di dalam bus.

Namun sayang, begitu sampai di lokasi kami sudah telat. Rupanya pasar malam di jalanan tua Anping hari itu sudah bubar. Pedagang sudah tampak membersihkan lapak dagangannya. Entah apa sebabnya. Jalanan Anping pun jadi gelap gulita, dan muram sehingga kurang menarik untuk diabadikan gambarnya.

Pintu gerbang kelenteng di malam hari (Wahyu/detikTravel)Pintu gerbang kelenteng di malam hari (Wahyu/detikTravel)

Saya sudah merasa hari itu sepertinya bukan hari keberuntungan kami. Tetapi setelah tak jauh melangkah dari Kawasan Anping Old Street, rupanya sudah menunggu dengan gagah sebuah kelenteng megah. Setelah kami bertanya, ternyata inilah Anping Matsu Temple yang termasyhur itu.

"Ini namanya kelenteng Mazu, untuk menyembah Dewi Mazu atau Dewi Laut. Usianya sudah 350 tahun lho," jelas Olivia.

Menurut Olivia, dahulu penduduk pertama di Taiwan datang dengan menggunakan kapal laut dari China Daratan. Sebagian besar dari mereka juga berprofesi sebagai nelayan, sehingga laut sudah dekat sekali dengan kebudayaan mereka.

"Mereka membuat kelenteng Mazu ini untuk menyembah Dewi Lautan, agar mereka diberikan keselamatan dan berkah ketika sedang melaut. Mereka berdoa di sini supaya keinginannya terkabulkan," terang Olivia.

Doa dan harapan pengunjung yang tertulis di kelenteng (Wahyu/detikTravel)Doa dan harapan pengunjung yang tertulis di kelenteng (Wahyu/detikTravel)

Saya pun melangkahkan kaki masuk ke dalam kelenteng. Kesan pertama begitu masuk ke dalam kelenteng adalah, kelenteng ini sangat megah. Ornamen-ornamen penghiasnya pun demikian indah. Ada beragam patung dewa-dewi yang diletakkan di altar utama kelenteng, yang paling utama tentu saja Patung Dewi Mazu.

Sementara itu, ada pula lilin penerang yang disusun seperti pohon cemara di sisi kanan dan kiri altar utama. Semakin menambah kesan bercahaya yang ada di dalam kelenteng ini.

Semakin melengkapi kemegahan kelenteng, ada 2 patung penjaga berwujud raksasa di sisi kanan dan kiri Dewi Mazu. Kedua patung penjaga ini dikenal sebagai Qianli Yuan dan Xufong Er. Watak asli kedua makhluk ini sebenarnya jahat, namun oleh Dewi Mazu mereka berhasil diubah menjadi baik hati.

Qianli Yuan dan Xufong Er pun diperintahkan oleh Dewi Matsu untuk menjaga lautan dan membantu nelayan Taiwan. Masyarakat setempat mengenal 2 penjaga ini sebagai Eyes that See a Thousand Miles (Mata yang mampu melihat ribuan mil) dan Ears that Hear on The Wind (Telinga yang mampu mendengar di udara).

Salah satu patung penjaga kelenteng Mazu (Wahyu/detikTravel)Salah satu patung penjaga kelenteng Mazu (Wahyu/detikTravel)

Anggota rombongan kami seakan tak ingin melewatkan kesempatan emas ini langsung memanfaatkan waktu berkunjungnya untuk membakar hio, seraya berdoa agar keinginannya terkabulkan. Sementara sisanya yang tidak berdoa, asyik foto-foto untuk mengabadikan keindahan kelenteng.

Tidak ada larangan untuk mengambil gambar di dalam kelenteng ini. Namun sebaiknya tetap menghormati saudara-saudara kita yang sedang khusyuk berdoa. Tidak ada salahnya bukan saling menghormati satu sama lain dari hal sederhana seperti itu?

Traveler yang penasaran silakan datang sendiri ke Kota Tainan di Taiwan untuk melihat kelenteng berusia ratusan tahun ini. Anping Matsu Temple beralamat di Guosheng Rd No 33, Distrik Anping, Tainan, Taiwan.

Wisatawan sedang berdoa di kelenteng Mazu di Anping, Taiwan (Wahyu/detikTravel)Wisatawan sedang berdoa di kelenteng Mazu di Anping, Taiwan (Wahyu/detikTravel)
(aff/aff)

0 Response to "Kelenteng Legendaris Berusia 350 Tahun di Taiwan"

Posting Komentar