Hal ini ramai diberitakan sejumlah media internasional. News.com misalnya seperti dilihat detikTravel, Sabtu (12/11/2016), memberitakan bahwa dengan Donald Trump melenggang ke Gedung Putih kunjungan turis Australia ke AS disebut-sebut akan semakin meningkat.
CEO Australian Federation of Travel Agents, Jayson Westbury mengatakan bahwa Trump selalu mendukung industri pariwisata sejak sebelum terpilih menjadi presiden. "Dia (Trump) melihat pariwisata internasional sebagai hal tepat yang harus dilakukan," kata Jayson Westbury.
Westbury memperkirakan wisatawan Australia akan tetap datang karena Negeri Paman Sam selama ini menjadi destinasi liburan yang menarik dan harganya terjangkau. Berbagai maskapai juga telah berlomba memberikan harga terjangkau buat terbang ke AS.
Penerbangan ke AS tak jarang penuh dengan traveler yang mendapat tiket murah. Tak mengherankan jika negara itu cukup populer di kalangan warga Australia.
"AS memang sudah sangat populer dan kami berharap popularitas itu berlanjut, menjadikan negara tersebut begitu menarik buat turis Australia," ujar Tom Walley, General Manager Leisure Travel at Flight Centre.
Sementara itu SBS menuliskan kalaupun ada wisatawan Australia yang membatalkan kunjungannya ke AS dan merubahnya menjadi ke Kanada atau negara lain, takkan berlangsung lama.
Jumlahnya pun tak sebesar warga yang batal berkunjung ke Bali setelah ada bom atau ke Jepang setelah bencana nuklir Fukushima. Setelah beberapa bulan menghindari pergi ke AS, mereka akan berpikir untuk kembali merencanakan liburan ke sana.
"Saya kita sejumlah warga Australia akan mencoba pergi ke Kanada dalam jangka pendek, sebut saja 1 sampai 3 bulan," tutur Dr Patrick L'Espoir Decosta dari Australian National University.
Selain dari Australian National University, profesor dari Victoria University, Lindsay Turner, juga memberikan pendapatnya terkait efek Trump terhadap kunjungan turis Australia ini.
Berbeda dengan tanggapan Decosta, Turner meyakini takkan ada efek jangka pendek. Namun semua tergantung dari kebijakan baru Trump dan bagaimana reaksi warga AS.
Semua kebijakan yang akan diterapkan Trump sedikit banyak akan memberikan dampak terhadap warga AS. Misalnya saja Trump memberlakukan hukum aborsi, ini tak akan berpengaruh besar terhadap warga Australia tapi berdampak untuk warga AS.
Jika warga AS tetap tenang-tenang saja dengan kebijakan baru Trump, maka turis Australia tetap santai berkunjung ke sana. Tapi jika kebijakan tersebut membuat warga AS rusuh, jumlah turis yang berkunjung dari Negeri Kanguru itu kemungkinan akan berkurang. (krn/krn)
0 Response to "Kemenangan Trump Tak Berpengaruh Besar Terhadap Kunjungan Turis Australia ke AS"
Posting Komentar