Pajam, merupakan desa tertua yang berada di Pulau Kaledupa, Wakatobi. Desa ini masih terus melestarikan tenun sebagai mata pencaharian masyarakat. Pulau Kaledupa dapat di tempuh selama 2 jam dengan speedboat dari Wangi-wangi.
"Pajam sudah berdiri sejak kerajaan Kaledupa. Kami sudah menenun sejak awal. Ini sudah tradisi yang diturunkan," kata Nurmi, ketua kelompok tenun ikat Jalima kepada detikTravel, Senin (7/11/2016).
Kelompok ini terdiri dari 18 wanita yang menjadi pengrajin tenun ikat. Para pengrajin tidak ingat betul kapan kelompok ini berdiri, karena komunitas ini sudah ada sejak mereka lahir.
Foto: undefined
Proses Purunga yang mengahasilkan Guara dan Puru (bonauli/detikTravel) |
"Kalau anak-anak mau menenun itu harus dari diri sendiri. Tidak boleh dipaksa," ungkap Nurmi.
Proses tenun sendiri terdiri dari 3 tahap. Pertama disebut sebagai Purunga. Tahap ini adalah proses penggulungan benang.
Foto: undefined
Oluri, proses kedua tenun (bonauli/detikTravel) |
Kemudian tahap kedua adalah Oluri. Ini adalah proses penggulan benang di atas papan. Benang yang digunakan adalah Puru. Proses terakhir adalah Tenun. Di sini benang akan ditarik menjadi kain. Benang yang digunakan adalah Guara.
Foto: undefined
Proses terakhir yaitu tenun (bonauli/detikTravel) |
Traveler yang berlibur ke Wakatobi bisa sekalian belajar menenun di Desa Pajam, gratis!
(bnl/bnl)
0 Response to "Mau Belajar Menenun Kilat di Wakatobi? Ini Dia Tempatnya"
Posting Komentar