Menghidupkan Kembali Kereta Zaman Belanda di Ambarawa

Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membuka jalur lama antara Stasiun Ambarawa-Jambu-Bedono. Zaman Belanda untuk mengangkut hasil Bumi, kini untuk pariwisata.

"Zaman Belanda dulu, jalur kereta api ini untuk mengangkut tebu dan hasil bumi. Sekarang diaktivasi untuk Pariwisata," kata Menpar Arief Yahya dalam rilis Kementerian Pariwisata yang diterima detikTravel, Selasa (8/11/2016).

Anggota Pokja Percepatan 10 Destinasi, Borobudur Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Larasati Sedyaningsih pun menyambut baik kabar tersebut. Nantinya akan mennambah atraksi wisata di sekitar Candi Borobudur untuk turis.

"Ini juga sangat baik untuk Pariwisata Indonesia dan menambah atraksi di destinasi Borobudur. Sudah sejak 27 Oktober 2016 jalur ini sudah dibuka, Untuk sekarang ini digunakan sebagai alternatif obyek wisata khusus menggunakan lokomotif uap," katanya.

Larasati mengatakan, jalur bergerigi itu kelihatan unik dan saat dioperasikan untuk mengerem manual, zaman itu sulit sekali ditemukan. Model kereta tradisional juga menjadi destinasi unik di San Fransisco, Amerika Serikat. Lokomotif yang digunakan jenis uap seri B 2502 yang dapat menarik dua gerbong kapasitas 80 orang.

"Jadi tambah satu rute lagi, selain rute Ambarawa-Tuntang," imbuhnya.

Seperti diketahui, sebelumnya upaya sudah dilakukan PT KAI dengan membuka paket wisata kereta uap dari Stasiun Ambarawa, Kabupaten Semarang menuju Stasiun Tuntang. Manager KAI Humasda 4 Semarang Edi Suswoyo mengatakan, pembukaan paket wisata demi menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengoptimalkan hari liburnya.

"Semakin banyaknya atraksi di Jawa Tengah, maka potensi datangnya wisatawan ke Borobudur juga akan semakin baik," ujarnya.

Apalagi, imbuhnya, berwisata di Ambarawa juga sangat nikmat untuk dilakoni. Salah satunya adalah Museum Kereta Api Ambarawa. Di dalam museum terpanjang tersebut puluhan jenis lokomotif uap serta peralatan operasional lokomotif, misalnya karcis, baju, dan peluit peninggalan Belanda dan Jepang dari tahun 1800-an bisa dinikmati pengunjung.

Museum Ambarawa merupakan Stasiun Willem I yang berdiri pada tahun 1873. Di museum ini memuat koleksi lokomotif kuno. Salah satu daya tariknya adalah wisata naik kereta dengan lokomotif diesel maupun uap. Selain itu, untuk urusan kuliner, destinasi Joglo Semar (Jogjakarta, Solo dan Semarang) Borobudur juga punya makanan yang luar biasa nikmatnya. (aff/aff)

0 Response to "Menghidupkan Kembali Kereta Zaman Belanda di Ambarawa"

Posting Komentar