Berlokasi di kawasan perkantoran Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, berdiri gedung Aerofood ACS. Dari luar, bangunan ini memang tampak biasa. Namun, ternyata bangunan itu adalah dapur pengolahan makanan utama milik Garuda Indonesia.
Atas undangan dari Garuda Indonesia dan Aerofood ACS, detikTravel pun berkesempatan untuk melihat langsung dapur utama dari maskapai Garuda Indonesia, Rabu (30/11/2016). Tanpa kenal lelah, puluhan ribu porsi makanan didistribusikan ke dalam setiap penerbangan.
"Kita perhari udah hampir 35 ribu porsi, dan kita dari tahun 1974 sebagai pelopor (katering pesawat - red) dan masih yang terbesar saat ini," ujar Head Marketing Communication Aerofood ACS, Wulandari.
Profesionalitas dan kebersihan menjadi poin penting yang ditonjolkan oleh pihak Aerofood ACS. Selain menyuplai dan memasak makanan untuk pelanggan Garuda Indonesia, mereka juga memastikan dan mengecek langsung makanan agar layak santap secara kualitas dan rasa.
"Kita di sini sangat hati-hati dalam pengelolaan makanan, dan teman-teman di sini senantiasa kita berikan pelatihan," ujar GM Aerofood ACS, Marwanto.
Tapi tidak hanya menyiapkan makanan bagi Garuda, Aerofood ACS juga membuat makanan untuk 17 maskapai asing lain seperti Emirates hingga Thai Airways. Ribuan karyawan dan koki ekspat pun dikerahkan oleh Aerofood ACS untuk membuat makanan yang otentik sesuai dengan lidah masing-masing penumpang dan klien.
"Hampir 2000 staff, 30% orang penduduk sini, 700 orang untuk tenaga produksi. Kita pakai ekspat empat, sous chef dari Swiss, ada juga koki Jepang, Arab, China dan Korea. Kita hired agar mereka bisa produksi makanan yang otentik.
Setelah presentasi, saya dan rombongan media pun diajak untuk melihat langsung proses pengolahan makanan Aerofood ACS dari hulu ke hilir. Namun sebelumnya, setiap orang diharuskan memakai pakaian khusus serta masker dan penutup kepala. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan di dalam dapur.
Foto: undefined
Ruang penyimpanan bahan mentah (Randy/detikTravel) |
Kemudian rombongan diarahkan menuju dapur yang merupakan inti dari Aerofood ACS. Sebelumnya, kami pun dicek terlebih dulu serta diwajibkan membilas tangan dengan air panas. Pokoknya serba profesional.
Foto: undefined
Koki yang tengah sibuk membuat omelet (Randy/detikTravel) |
"Kita ada laboratorium, tugasnya ambil sampel makanan secara random, nanti di cek apakah makanannya layak atau tidak," ujar Wulan.
Usai melihat dapur pengolahan makanan, saya pun diajak untuk melihat ruang pengemasan peralatan makan. Tampak ribuan sendok hingga garpu makan, semua dikemas rapi dengan tissue dan dibungkus plastik setelahnya.
Foto: undefined
Proses penataan makanan (Randy/detikTravel) |
Untuk menjaga kesegaran, makanan yang sudah siap pun ditaruh di dalam ruangan berpendingin khusus. Ketika pesawat akan mengudara, makanan itu pun pindahkan ke ruang penyimpanan (holding room) sebelum dipindahkan ke loading deck pesawat.
Foto: undefined
Proses distribusi dengan truk (Randy/detikTravel) |
"Prosesnya itu tergantung dari jam keberangkatan pesawat, biasa makanan kita siapkan 12-18 jam sebelum keberangkatan, jadi masih fresh," ujar Wulan.
Setelah mengetahui proses panjang pengolahan makanan dari dapur hingga pesawat, tentunya traveler perlu berterima kasih pada segenap kru Aerofood ACS. Tanpa kehadiran mereka, tentunya tidak akan tersaji makanan nikmat dan fresh di hadapan Anda. Salut untuk Aerofood ACS. (bnl/bnl)
0 Response to "Mengintip Dapur Maskapai Garuda Indonesia"
Posting Komentar