Mengintip Sisi Lain Korea Utara yang Gemerlap

Pyongyang - Di antara masyarakat Korea Utara yang hidup berkekurangan, ada segelintir orang yang disebut Donju yang hidup mapan. Inilah sisi lain Korea Utara yang gemerlap.

Tidak seperti kebanyakan orang yang hidup susah, para Donju yang merupakan sebagian orang super kaya di Korea Utara hidup mapan dan bergelimang harta. Bahkan pemerintah pun seakan menutup mata akan fakta tersebut.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (29/11/2016) para Donju atau penguasa uang merupakan sekumpulan pengusaha elit yang hanya ada sekitar 10% dari total populasi Korea Utara seperti diungkapkan Pemred media NK News, Chad O'Carroll.

Faktanya, perekonomian di Korea Utara telah mulai meningkat. Ditambahkan oleh Chad, bahwa kini sekitar 13-15% penduduk di Korea Utara telah memiliki handphone. Tapi itu baru satu dari sekian banyak kemewahan yang mulai tampak di Korea Utara.

Hal itu juga diungkapkan oleh fotografer asal AS yang tengah bermukim di Shanghai, Christian Petersen Clausen. Belum lama ini ia baru saja berkunjung ke Korea Utara dan dibuat terkejut oleh perubahan gaya hidup masyarakatnya yang kian modern, berbeda dari kunjungan terakhirnya beberapa tahun lalu.

"Sepertinya semua orang punya, kadang saya melihat orang-orang yang menggunakan dua handphone," ujar Petersen seperti diberitakan media Vice.

Tapi tidak hanya itu, Petersen juga sempat memotret seorang ibu-ibu yang tengah memegang tas branded hingga yang asyik berkuda. Rasanya sulit untuk percaya, kalau itu adalah gambaran Korea Utara kini.

Kedai kopi dan restoran kini kian menjamur (Reuters)Kedai kopi dan restoran kini kian menjamur (Reuters)
Umumnya sejumlah barang branded nan premium seperti tas hingga mobil mewah diimpor oleh Korea Utara dari China. Selain barang mewah, mulai bermunculan juga sejumlah restoran mewah hingga kafe dan hotel di beberapa distrik Korea Utara.

Kabarnya, perubahan ini mulai terjadi setelah pemerintahan Kim Jong Il mulai membuka jalur bagi masyarakat untuk berdagang dan berbisnis pada tahun 2002. Semenjak itu, muncul lah para Donju yang berafiliasi dengan rezim Kim Jong Un seperti diungkapkan oleh Michael Madden dari Johns Hopkins School of Advanced International Studies.

Dengan kepentingan bisnis, para Donju menyuap petugas berwenang dengan barang atau uang. Tak sedikit juga Donju yang mencari uang dari berbisnis transportasi hingga real estate. Padahal sektor tersebut sudah tentu hanya dapat dikelola oleh Pemerintah. Inilah bentuk korupsi di Korea Utara yang tengah marak.

Suasana sebuah pusat perbelanjaan di Pyongyang (Reuters)Suasana sebuah pusat perbelanjaan di Pyongyang (Reuters)
Menurut LSM Transparency International, Korea Utara merupakan salah satu negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Dalam indeks Transparency International tahun 2015, Korea Utara menempati peringkat 167 atau bersanding dengan Somalia sebagai negara paling korup.

Sayangnya kemewahan itu hanya dapat dinikmati oleh para Donju saja. Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan dan kaum pekerja Korea Utara hanya bisa bermimpi untuk melihat, terlebih memiliki barang-barang tersebut.

Itulah perubahan yang tengah terjadi di Korea Utara. Tak sedikit juga wisatawan yang dapat berkunjung dengan bantuan sejumlah operator resmi seperti Koryo Tours dan lainnya. Inilah sisi lain dari Korea Utara kini. (fay/fay)

0 Response to "Mengintip Sisi Lain Korea Utara yang Gemerlap"

Posting Komentar