Sumatera Utara punya banyak tempat yang belum banyak orang tahu. Seperti Kabupaten Simalungun, di sana ada jembatan ekstrem yang bikin ngeri!
Selain memiliki banyak air terjun yang mengalir di dalam alam Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, kecamatan ini ternyata juga memiliki satu jembatan ekstrim.
Jembatan ekstrim yang dinamakan Jembatan Hatonduhan ini berada di Nagori Bayu Bagasan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun dan menghubungkan antara Nagori Bayu Bagasan dengan Nagori Turunan. Jembatan ini menjadi satu-satunya akses masyarakat yang ingin menyeberang antar desa. Karena jika tidak melalui jembatan ini, untuk menyeberang harus mengambil jalan memutar melalui Kecamatan Tanah Jawa dan memakan waktu tidak kurang dari satu jam.
Jembatan Hatonduhan awalnya adalah sebuah jalur rel kereta api muntik yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian pada masa kolonial Belanda. Namun setelah kendaraan transportasi ini tidak lagi dipakai, relnya pun dicor beton oleh masyarakat dan dijadikan sebagai jembatan penguhubung antar desa.
Jembatan ini memiliki panjang seratus meter dengan lebar hanya satu meter. Yang ekstrim adalah, jembatan ini tidak memiliki sedikit pun pagar pengaman, padahal jembatan ini memiliki tinggi hingga 80 meter dan dibawahnya terdapat bebatuan serta jurang yang mengarah ke Air Terjun Katasa. Jika terjatuh, kecil kemungkinan untuk selamat.
Hebatnya, masyarakat setempat sudah terbiasa melalui jembatan ini, mereka bahkan bisa mengendarai kendaraan sepeda motor di atas jembatan dengan santai. Bahkan, banyak di antaranya yang melintas di atas jembatan menggunakan sepeda motor sambil membawa keranjang berisi hasil pertanian seperti sawit. Keren banget deh orang-orang di sini, padahal saya yang berjalan kaki saja di atas jembatan merasa gemetar. Saya rasa jembatan ini termasuk salah satu jembatan terekstrim di dunia yang bisa dilalui sepeda motor.
Biasanya masyarakat setempat bergantian untuk melewati jembatan ini, karena tidak mungkin berselisih di atas jembatan. Bagi yang menggunakan kendaraan sepeda motor, biasanya mereka membunyikan klakson terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada orang lain yang akan melewati jembatan.
Meski pun sangat ekstrim, panorama yang ditawarkan dari Jembatan Hatonduhan juga sangat indah. Tepat di bawah jembatan ini mengalir Air Terjun Katasa, sebuah air terjun kembar yang memiliki dua aliran air terjun yang terpisah. Kita juga bisa melihat puncak dari Air Terjun Katasa yang dipenuhi bebatuan besar. Sedangkan di sisi jembatan terhampar pemandangan Sungai Turunan dengan hutan hijau yang mengelilinginya, pemandangannya membuat mata menjadi segar.
0 Response to "Ngeri, Jembatan Tanpa Pengaman di Sumatera Utara"
Posting Komentar