Piknik ke Pulau Panjang Banten, Meski Terbatas Tapi Seru!

detikTravel Community -  

Sejenak menyepi dari kehidupan kota besar, traveler bisa piknik ke Pulau Panjang, Banten. Menghabiskan malam dengan kondisi serba terbatas, ternyata seru juga!

Sebuah pulau pemukiman yang tidak begitu padat, begitulah kesan pertama ketika penulis menjejakkan kaki di pulau yang berada di Teluk Banten, Laut Jawa ini. Letaknya tak begitu jauh dari daratan Banten, hanya 45 menit dari Karangantu dan 30 menit dari Bojonegara.

Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang, Banten. Hutannya masih terjaga, juga terdapat lapangan sepakbola sebagai sarana bermain. Tak jauh berbeda dengan Pulau Tunda, tetangganya.

Saat menikmati panorama matahari terbenam di pantai kampung Pasir Putih, tampak jelas terlihat pelabuhan Bojonegara, Cilegon, di seberang sana. Hanya dipisahkan oleh laut tenang yang membentang.

Sedangkan tatkala malam hari tampak lampu-lampu yang benderang di pelabuhan itu, benar-benar memberikan suasana yang indah, tenang dan romantis, jika menghabiskan malam di tepian laut di kampung ini.

Kampung Pasir Putih memang terasa dekat ditempuh dari pelabuhan Bojonegara, di sini terdapat sebuah dermaga yang tak jauh dari Pos TNI-AL. Sedangkan panorama matahari terbit dapat kita nikmati dari pantai Kampung Peres.

Kampung ini lebih dekat ditempuh dari pelabuhan Karangantu, Banten Lama, di mana di kampung ini terdapat sebuah dermaga yang cukup ramai arus lalu-lintas transportasinya. Semua kebutuhan Pulau Panjang dari bahan pangan dan material bangunan serta sandang yang dipasok dari daratan biasanya melalui dermaga ini.

Cuma kebutuhan penerangan dan listerik yang mandiri, karena di pulau ini tersedia genset. Namun itu hanya untuk malam hari, pada pukul 6 pagi listerik akan dimatikan kembali.

Air bersih untuk kebutuhan konsumsi juga didapat dari daratan, sehingga wajar kalau kapal-kapal dari dermaga ini yang menuju daratan dipenuhi oleh titipan drum-drum plastik serta galon-galon air mineral untuk membeli air bersih juga air mineral.

Itu disebabkan air di pulau ini terasa begitu payau. Selain itu banyak pula titipan tabung-tabung gas 3 kg kosong. Ada lagi titipan-titipan belanja makanan dan minuman kecil. Semuanya lengkap dengan uangnya serta nama penitip.

Sayur-mayur juga diperoleh dari Pasar Grenyang, Cilegon. Pedagang sayur asal Pulau Panjang harus berangkat pukul 3 dinihari setiap hari menuju Cilegon demi mendapatkan sayur-sayuran segar, kalau kesiangan pasti telah kehabisan.

Artinya dalam gelap-gulita pedagang sayur itu berangkat dengan perahu kecilnya untuk mengarungi laut lepas yang kadang berombak besar di saat badai. Sayur-mayur dijual di dermaga, dan pelanggan yang menghampiri.

Tentang sarana pendidikan, walau di sini telah terdapat SD maupun madrasah ibtidaiyah hingga SLTA (madrasah aliyah), keberadaan pondok-pondok pesanteren di sekitaran Karangantu amat membantu warga pulau ini, karena banyak anak mereka yang menuntut ilmu dan bermukim di pesantren selepas mereka lulus pendidikan dasar.

Selain menikmati sunset dan sunrise dari pantainya yang penuh bebatuan karang dan tak berpasir, kita dapat pula berenang di pantai yang dangkal dan jernih, sehingga terlihat ikan-ikan kecil. Namun kita harus tetap berhati-hati akan bulu babi.

Untuk snorkeling, kita bisa menyewa perahu nelayan dan meminta diantarkan ke spot-spot bawah laut yang menawan. Tak lupa kita dapat memancing ataupun mengeksplor hutan mangrove beserta pembibitannya, ikan hias dan pembuatan juga galangan kapal.

Jika kita menghendaki ketenangan, tentulah cocok di pulau ini. Apalagi di sekitaran terdapat Pulau Semut, Pulau Empat dan Pulau Lima yang merupakan pulau-pulau kecil dan tak berpenghuni, yang layak dikunjungi.

Memang di Pulau Panjang tak terdapat hotel ataupun penginapan, namun kita dapat menyewa rumah penduduk untuk bermalam. Berkemah juga bisa. Yang penting, jangan lupa membawa losion anti nyamuk.

Dari kota Jakarta, berakhir pekan dan menikmati malam panjang di Pulau Panjang dapat menjadi alternatif wisata yang murah-meriah, karena mudah ditempuh dengan menggunakan kereta dari Stasiun Duri bertarif Rp 8.000, dan kita turun di Stasiun Karangantu.

Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki tidak jauh ke pelabuhan Karangantu guna menumpang kapal penyeberangan menuju pulau dengan tarif Rp 10.000. Sedangkan dari pelabuhan Bojonegara, tarif kapal adalah Rp 8.000. Hm, murah bukan!

Sayangnya di tengah kesunyian pulau, terdapat keresahan warganya akan rencana penggusuran pemukiman mereka. Karena hampir sebagian lahan di pulau seluas 820 hektar ini telah dibebaskan oleh sebuah korporasi.

Kabarnya diperuntukan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), tetapi ada juga yang mengatakan untuk industri petrokimia. Padahal konon lahan di kawasan Pulau Panjang dalam Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kabupaten Serang seharusnya diperuntukan kawasan wisata. Semoga rencana ini tidak terlaksana.

Related Posts :

0 Response to "Piknik ke Pulau Panjang Banten, Meski Terbatas Tapi Seru!"

Posting Komentar