Hanya satu kata yang bisa menggambarkan pemandangan di Mount Titlis di Swiss: Indah! Traveler yang melihatnya bisa dipastikan akan jatuh hati dibuatnya.
Swiss adalah negara Eropa kedua yang saya kunjungi. Swiss atau sebutan lainnya Switzerland. Dulu saya sering menyebut semua tempat wisata indah Indonesia dengan gelar Switzerland, akhirnya kesampaian juga berdiri di negara pemilik salju abadi ini.
Untuk mencapai Swiss bisa dengan direct flight dari Dubai menuju Swiss, tapi kali ini perjalanan ke Swiss menggunakan jalur darat menggunakan Bus. Di Eropa dari satu negara ke negara lain bisa menggunakan bus seperti halnya kita naik Bus Jombang menuju Yogyakarta, yang membedakan adalah kanan kirinya yakni salju.
Berbekal kartu sakti bernama Visa Schengen, kita bisa masuk ke berbagai negara Uni Eropa. Italia ke Swiss ditempuh dalam kurun waktu 4 jam. Sepanjang perjalanan kanan kirinya rumah berbalut salju.
Saya berangkat berdua hanya dengan ibu, mengambil itibar dari seorang bernama Uwais Al Qarni. Ibu saya tidak malu ketika menggendong saya di kala masih kecil, jadi seyogyanya ketika besar, saya tidak boleh malu menuntunnya.
Bicara tentang Swiss tentu yang paling terkenal adalah Mount Titlis. Gunung dengan salju abadi. Untuk mencapainya tidak perlu capek berjalan, cukup naik gondola.
Berbekal uang Swiss Frank beberapa lembar, saya membeli tiket dua, untuk saya dan ibu. Berbeda dengan Gondola di Hongkong dan Malaysia, Gondola Titlis lebih keren dengan muatan orang mencapai 50 sampai 100 orang.
Perlahan kami mulai naik Gondola, kamera di tangan mengabadikan keindahan Titlis sepanjang perjalanan. Tempat ini juga surga bagi para penghobi olahraga ski.
Bagi yang phobia ketinggian, tentu hal yang menyeramkan naik Gondola, Kalau takut jangan lihat ke bawah, jangan juga melihat ke atas, mending merem saja. Memang awalnya takut, lebih dari 500 meter ke atas semua akan biasa aja, dan cenderung indah.
Sesampainya di atas puncak, dominan warna putih, karena salju dimana-mana, ada sebuah resto jika kita ingin duduk sambil menikmati makanan.
Jangan tanya soal harga, biaya hidup di Swiss cukup mahal. Bahkan, hanya untuk 1 cangkir kopi exspresso bisa sampai 200 ribu.
Menghindari hypothermia (karena suhu dingin akut) kami mulai turun, dan menuju Lucerne, sebuah kota kecil di Swiss. Kalau mau belanja, di sinilah tempatnya. Berjajar dimana-mana gerai jam tangan.
Swiss adalah produsen jam tangan terbaik di dunia. Jam Rolex terbaik hanya dijual di Swiss, kualitas kedua baru di ekspor, jadi kalau pengen jam Rolex terbaik, belilah di Swiss. Sekedar mencari info, iseng masuk ke gerai Rolex, untuk sebuah jam tangan Rolex bisa dibandrol harga 200 juta rupiah. Sebuah jam yang tidak mungkin saya beli.
Jika tidak ingin belanja, di tenggah kota ada sebuah danau Lucerne, bagus untuk tempat berfoto. 500 meter dari danau tersebut juga ada outlet Burger King, lumayan kalo buat ganjel perut sambil menungu makan malam, tentu pilih yang ayam ya, biar tidak keliru dengan daging yang dilarang.
Walaupun jauh-jauh ke Swiss hanya makan burger, pengalaman berjalan di Lucerne menjadi moment yang tak terlupakan. Kota sepi di pinggiran danau tenang dan menenangkan.
0 Response to "Satu Kata untuk Pemandangan Mount Titlis di Swiss: Indah!"
Posting Komentar