Traveler yang ingin solo traveling, bisa coba ke Thailand. Negara ini cukup aman dan menyenangkan walau dikunjungi sendirian.
Liburan bermodalkan tipis ini, dilalui dengan perjalanan 1 jam dari Gresik. Dengan santai berjalan sambil membawa carrier tak lupa bersama kamera tersayang. Bahkan, sebelum masuk, saya sempat mengabadikan plang keberangkatan international.
Maskapai yang saya gunakan sangat perhatian terkait membawa benda cair. Untung tidak bawa banyak-banyak sampo. Sempat saya lirik, hasil sitaan petugas ada sampo dll yang mungkin berlebihan.
Saya pun tiba di Bangkok, tepatnya di Bandara Don Mueang. Salah satu bandara di Bangkok. Bandara yang cukup jauh dari pusat Kota bangkok. Mendarat, dan langsung melenggang keluar bandara, bahkan sempat saya abadikan plang bandara.
Sebuah jepretan petanda saya sudah mendarat di Bangkok. Sekitar pukul 8 malam, waktu bangkok, yang mana tidak ada perbedaan waktu antara surabaya dan Bangkok. Sebelum keluar bandara mata saya langsung tertuju pada seorang security dan ibu-ibu yang duduk dengan sibuknya di meja kerjanya.
Menghampiri bapak security dan bertanya harus bagaimana saya, jika ingin ke Khaosan Road yang merupakan tujuan utama saya sesampai di Bangkok, untuk mencari penginapan. Sebuah bus A1 tiba, mata saya langsung tertuju pada kertas kecil itu yang sudah diberikan seorang bapak security rute saya hingga sampai ke Khaosan Road.
Saya pun langsung bergegas keluar, dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu yang bersamaan duduk dengan Pak Malikh. Saya langsung naik ke bus, dan selayang bertanya pada ibu-ibu yang merupakan kernek bus A1 sekiranya bus ini ke Mo Chit, dan benar bus A1 akan melewati Mo Chit, yang merupakan salah satu jalur BTS di Bangkok.
Masih celingak-celinguk menikmati kota ini, ramai sekali pikir saya. Satu persatu pemberhentian bus dilewati, dan akhirnya, bus berhenti di Mo Chit. Turun dari bus bersamaan orang-orang yang saya tidak tahu mau ke mana mereka.
Dan tentunya sempat mengabadikan jepretan suasan bangkok di malam hari, menyenangkan datang kesebuah negara yang belum pernah saya datengi. Masih celingak-celinguk di Mo Chit dan sesuai petunjuk secarik kertas kecil, pemberian bapak malikh, petunjuknya, sesampai di Mo Chit, naiklah bus 3, 44, 524, 59, 509, 503.
Dengan sabar menunggu deretan nomer bus tersebut. 5 menit, 10 menit, hingga hampir setengah jam tak kunjung datang bus yang di nanti. Ada bus 524 yang lewat, tapi ketika saya mencoba memberhentikan bus tersebut, sopir bus malah tidak berhenti, tidak hanya itu, bus sepi tidak ada penumpang sama sekali.
Akhirnya saya memutuskan untuk menaiki BTS saja, menurut dari buku panduan thailand yang saya miliki, bisa melalui National Galery, dari sana bisa naik bus. Akhirnya saya menaiki BTS, dengan modal 40 Baht.
Menikmati BTS dari Mo Chit menuju National Galery, dan melihat hiruk piruk lalu lalang. Ternyata saya kelewatan hingga ke Chit Lom, kalau ini jangan ditiru. Akhirnya saya turun, dan menaiki BTS yang menuju National Stadium tentunya ke Siam via BTS Sukhumvit Line.
Turun di Siam, sempat mengabadikan jepretan salah satu mall keren di Bangkok, Siam Square, tak begitu lama, BTS silom line menuju National Stadium. Alhamdulillah, hati sudah legah, sudah sampai dan tentunya berharap bisa dapat bus hingga ke Khaosand Road.
Dan dapat bus yang di nanti, sudah bahagia sekali, berharap langsung sampai tujuan, bisa langsung dapat penginapan dan tidur dengan nyenyak. Harapan hanyalah harapan, merasa curiga kalau bus ini tidak sesuai jalur yang saya harapkan. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti saja, dari pada saya semakin kesasar.
Berhenti di sebuah mall, dan sudah tutup, sepi sekali. Saya mencoba bertanya pada seorang ibu-ibu. Namun ia ternyata tidak bisa berbahasa Inggris. Meski begitu, beliau dengan senang hati mencoba menjelaskan, bahwa area menuju Khaosan Road jalannya ditutup karena sedang ada aksi demokrasi besar-besaran oleh rakyat Bangkok.
Tidak hanya itu, seorang cowok yang kira-kira seumuran saya. Dia menyarankan, agar saya naik taxi saja, namun dengan taxi meter. Tidak semua taxi mau mengantar penumpang ke daerah Khaosan Road, dikarenakan keadaan yang sedang hiruk piruk para demonstran waktu itu.
Alhamdulillah akhirnya ada taxi yang mau berhenti, dan tentunya taxi meter. Dengan suasana hati was-was, maklum ramenya malam Bangkok, bukan karena hanya banyaknya wisatawan yang datang ke bangkok, tetapi di penuhi para demonstran, terlebih lagi daerah Khaosan Road.
Suasana hiruk piruk sepanjang Khaosan Road, sangat padat. Pelan-pelan saya mencari tempat peraduan selama beberapa hari di Bangkok, tapi ternyata cukup sulit. Kamar penuh, kalau pun masih kosong, dengan harga yang luar biasa, mana ada budget semahal itu, maklum saya benar-benar budget tipis.
Muter sana sini menemukan guest house, daerahnya di gang sempit, tak begitu terdengar dari hiruk piruk musik2 dari bar Khaosand Road. Saya bertemu sepasang kekasih dan ternyata mereka sudah booking terlebih dahulu kamar di guest house tersebut, dan tentunya lagi-lagi saya menelan pahit kehabisan kamar.
Guest house terakhir yang saya temukan biasa, tapi terasa ramai sekali. Saya sedikit bingung, tapi alhamdulillah, ada kamar kosong dengan 160 Baht. Saya bisa menikmati kamar super sempit, kipas angin yang cukup berisik, dan saya pikir tidak perlu menyalakan kipas angin, karena cuaca bangkok cukup dingin, dan tentunya kamar mandi dipakai bersama.
Tak perlu pikir panjang, saya langsung ambil kunci kamar, dan harga memang sesuai dengan apa yang kita dapatkan, kamar tidak berkunci. Karena kunci rusak, konyol sekali memang. Tapi tidak apalah, yang penting saya bisa menikmati liburan ini, toh kamar tersebut hanya tempat peraduan tidur di malam hari hingga pagi, serta barang-barang bawaan.
Keesokan harinya, saya mencari tahu untuk kendaraan menuju Chatuchak, dengan penuh semangat bisa sampai Chatuchak. Tidak hanya ke Chatuchak, tapi juga ke Grand Palace, Wat Arun, Wat Pho, dan pastinya ke Pattaya dengan bus.
Menikmati suasana pataya tidak lupa menonton Tiffany's Show. Pattaya adalah tujuan terakhir saya. Setelah menikmati Pattaya, saya pun kembali ke Indonesia setelah beberapa hari di Thailand.
0 Response to "Wanita Solo Traveling ke Thailand, Bisa Banget!"
Posting Komentar