Akhir Pekan Ini, Ayo Kembali ke Alam di Kampung Ciptagelar Sukabumi

Sukabumi - Sukabumi memang cocok buat kamu yang penat akan kehidupan kota besar. Menyepilah saat long weekend ini ke Kampung Ciptagelar dan merasakan kembali ke alam.

Kalau Flores punya Desa Wae Rebo, Sukabumi punya Kampung Ciptagelar yang menawarkan pesona keindahan desa yang masih alami dan belum tersentuh kehidupan kota modern. Lokasinya yang berada di selatan Jawa Barat ini berbatasan langsung dengan Provinsi Banten.

Kasepuhan Ciptagelar, begitu nama resmi destinasi ini, berada di dua daerah teritorial. Pusat dari pemerintahan dan mayoritas masyarakat desa adat ini masuk wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Sebagian lainnya masuk ke dalam wilayah Kabupaten Lebak, Banten.

Untuk menuju ke destinasi ini, diperlukan usaha ekstra, mengingat medannya yang tidak mudah dan jaraknya yang cukup jauh dari pusat Kota Sukabumi. Dibutuhkan waktu 7-8 jam perjalanan untuk menuju ke Kasepuhan Ciptagelar.

detikTravel pernah berkunjung ke Ciptagelar beberapa waktu lalu, dan menjadi saksi betapa harmoninya kehidupan penduduk desa ini dengan alam. Selama ratusan tahun, Kampung Ciptagelar menjaga tradisi yang diwariskan secara turun temurun.

Suasana perkampungan Ciptagelar (Tri Ispranoto/detikTravel)Suasana perkampungan Ciptagelar (Tri Ispranoto/detikTravel)

Perjalanan menuju ke Kampung Ciptagelar dimulai dari Kecamatan Cisolok, Sukabumi dengan kondisi jalan yang cukup baik. Memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Halimun, jalan mulai menyempit dan kondisinya cukup memprihatinkan. Jalanan masih berupa bebatuan, jembatannya pun terbuat dari kayu seadanya.

Namun di sepanjang perjalanan, traveler akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang hijau dan menyegarkan. Udara yang berhembus pun terasa menyejukkan, bersih dan nyaris tanpa polusi. Panjangnya perjalanan jadi sedikit tidak berasa dengan pemandangan seperti ini.

Bagi traveler yang hobi offroad, sepertinya cocok menyalurkan hobinya di jalanan ini. Setelah kurang lebih 3-4 jam melewati hutan, akhirnya traveler akan melihat sawah-sawah, pertanda Anda sudah dekat dengan Kampung Ciptagelar.

Perkampungan dengan rumah-rumah panggung akan langsung menyambut traveler. Di desa ini, kalian bisa menginap di rumah-rumah warga. Jangan takut masalah biaya, karena warga Ciptagelar tidak mematok tarif, dan menyerahkan sepenuhnya atas keikhlasan traveler.

Bahkan, tanpa diminta pun traveler akan dijamu dengan makanan dan minuman selayaknya tamu yang menginap di rumah mereka. Penduduk Ciptagelar yang merupakan Suku Sunda ini memang dikenal sangat ramah da sudah menjadi sifat asli mereka.

Rumah warga Ciptagelar (Tri Ispranoto/detikTravel)Rumah warga Ciptagelar (Tri Ispranoto/detikTravel)

Menginap di rumah warga Ciptagelar, tentunya akan menghadirkan pengalaman tersendiri. Udara desa pegunungan yang cukup dingin akan langsung terasa begitu pagi menyapa. Tak heran bila warga Ciptagelar kerap memakai jaket plus sarung untuk menghalau rasa dingin yang menerpa kulit. Alami tanpa AC!

Memasuki waktu makan siang, traveler akan dijamu acara makan bersama yang disebut sebagai Sangu Akeul. Nasi ini menggunakan beras yang ditanam sendiri oleh warga Ciptagelar. Nasinya sedap dan kadar gulanya rendah karena gabah sudah disimpan lama.

Jamuan makan siang di Kampung Ciptagelar (Tri Ispranoto/detikTravel)Jamuan makan siang di Kampung Ciptagelar (Tri Ispranoto/detikTravel)

Setelah puas makan siang, traveler bisa memanfaatkan waktu untuk berkeliling kampung. Jangan lupa berfoto dengan ribuan leuit atau lumbung padi milik masyarakat. Satu spot foto yang menjadi favorit adalah Leuit Si Jimat yang berada di samping ketua adat. Leuit ini berbeda karena sangat besar dan ada hiasan di bagian luarnya.

Selain itu, sebelum pulang jangan lupa untuk berburu oleh-oleh. Di beberapa sudut desa terdapat warga yang menjual aneka souvenir yang dibuat sendiri. Seperti berbagai perabot rumah tangga, kain, sarung, iket, pangsi, hingga kaos biasa. Namun yang spesial dan tak ditemui di mana pun adalah kopi khas Ciptagelar yang tercampur dengan gula aren.

Berwisata ke Kampung Ciptagelar memang menyenangkan. Di balik semua kesederhanaan warga Ciptagelar, tersisip satu pesan yang akan selalu kita ingat. Bahwa hidup harmoni dengan alam akan membawa kebahagiaan, semakin alam dilestarikan, maka ia akan memberikan timbal balik yang sama kepada manusia yang merawatnya.

Leuit Si Jimat di Kampung Ciptagelar (Tri Ispranoto/detikTravel)Leuit Si Jimat di Kampung Ciptagelar (Tri Ispranoto/detikTravel)
(aff/aff)

0 Response to "Akhir Pekan Ini, Ayo Kembali ke Alam di Kampung Ciptagelar Sukabumi"

Posting Komentar