Jutaan wisatawan datang ke Bali setiap tahunnya. Untuk wisatawan mancanegara, tahun ini saja sudah mencapai 4,5 juta. Kebanyakan wisman datang ke Bali melalui jalur udara, tapi selama ini terpusat di selatan, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Kita ingin mendatangkan wisman lebih banyak lagi, tapi sudah over capacity. Oleh karena itu harus ada bandara baru di utara ini pun untuk menyeimbangkan Bali selatan dengan Bali utara," ujar Kadispar Badung Cok Raka Darmawan, dalam Grand Opening Fame Hotel Sunset Road Kuta Bali di Bali, Minggu (18/12/2016).
Jika bandara di Bali utara bisa dibangun, diyakini pertumbuhan pariwisata akan lebih merata di seluruh Pulau Dewata. Tak melulu di kawasan selatan.
"Dengan adanya bandara itu pertumbuhan di Bali utara akan berkembang dengan baik. Wisatawan yang berkunjung biaa ditingkatkan seperti harapan pemerintah pusat," katanya.
Kemudian renovasi dermaga ataupun membangun dermaga baru nampaknya juga dibutuhkan. Agar pilihan akses masuk ke Bali bisa lebih banyak.
Dermaga di Benoa misalnya, sudah mencukupi untuk bersandarnya kapal pesiar dengan 2.000 penumpang. Namun masih ada yang belum siap untuk berlabuhnya kapal pesiar yang penumpangnya ribuan.
"Dermaga Tanah Ampo di Karangasem ini belum maksimal. Harapan kita pemerintah pusat bisa segera menindaklanjuti ini sehingga kapal pesiar yang cukup besar bisa mengangkut 6 sampai 8 ribu penumpang bisa bersandar," jelasnya. (wsw/fay)
0 Response to "Bali Butuh Bandara & Dermaga Baru"
Posting Komentar