Cantiknya Morotai, Surga Tersembunyi di Maluku Utara

detikTravel Community -  

Pulau Morotai bak surga tersembunyi di Maluku Utara. Keindahan pulau ini begitu nyata, pasir putih pantainya begitu menggoda ingin berlama-lama di sana.

Sedikit bercerita tentang perjalanan saya ke Pulau Morotai. Setelah mengeksplore Kota Ternate, pada malam harinya saya menumpang kapal untuk menuju Pulau Morotai. Kapal berangkat pada Pukul 21.00. Pukul 06.00 WIT saya pun tiba di Pelabuhan Daruba, Pulau Morotai.

Pulau Morotai merupakan salah satu pulau yang berada di ujung Utara Indonesia. Pulau Morotai Berada di kepulauan Halmahera dan bagian dari Provinsi Maluku Utara. Pulau Morotai ini terkenal dengan Wisata sejarah, keindahan baharinya dan juga wisata alamnya.

Pulau Morotai merupakan salah satu destinasi wisata untuk melihat sisa-sisa perang dunia ke-II. Menurut sejarah, Pulau Morotai merupakan basis militer jepang untuk menguasai Indonesia, Filiphina dan sebagian Malaysia. Beberapa sisa-sisa perang dunia ke-II ada seperti altileri, bangkai kapal perang, landasan pacu dan bunker.

Setelah kapal menepi di dermaga Pelabuhan Daruba, Saya pun segera menuju tempat persewaan Speedboat untuk menuju Pulau-pulau di sekitaran Pulau Morotai. Lokasi tempat penyewaan speedboat berada di sisi sebelah kanan Pelabuhan Daruba.

Untuk tarif sewa speedboat berkisar antara Rp 600.000 hingga 1 Juta rupiah per hari, tergantung keahlian tawar menawar. setelah melalui proses negoisasi yang cukup alot, akhirnya terjadilah kesepakatan harga sewa yaitu Rp 600.000.

Setelah berkeliling Pulau Zum-Zum, saya pun pergi meninggalkan pulau tersebut dan melanjutkan ke Pulau Dodola. Lokasi Pulau dodola tidak jauh dari pulau Zum-zum, hanya memerlukan waktu 15 menit menggunakan speedboat.

Pulau Dodola ibarat surganya pulau Morotai atau juga orang-orang sering menyebutnya sebagai Maldivesnya Indonesia. Pulau Dodola terdiri dari Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil yang disambungkan dengan hamparan Pasir Putih yang halus nan lembut ketika air laut surut.

Ketika laut pasang pun kedua pulau ini terhubung dengan jernihnya air laut, kita masih bisa menyeberangi jembatan tersembunyi tersebut karena kedalaman hanya selutut orang dewasa. Di Pulau Dodola tidak ada penghuni, akan tetapi di Pulau ini sudah ada beberapa Cottage yang bisa digunakan jika kita ingin bermalam di pulau ini.

Cottage ini milik Pemda Morotai yang disewakan dengan harga sewa kurang lebih Rp 400.000 per Cottage. Kita dapat menyewanya dengan menghubungi kantor parisiwata di Kota Daruba, Morotai. Pulau Dodola layak menyandang surganya Pulau Morotai karena pulau ini masih sangat asri.

Kita dapat mengelilingi Pulau ini sambil menikmati birunya air laut. Mengelilingi Pulau dodola kecil hanya memerlukan waktu 15 menit. Kita dapat melihat keindahan Pulau Dodola dari beberapa sisi. Selain itu Pulau Dodola juga memiliki beberapa spot snorkling dan Diving. Di beberapa Spot juga kita dapat melihat sisa-sisa kapal dan pesawat perang dunia ke-II yang karam.

Setelah dari Pulau Dodola, saya pun menuju Pulau Kolorai. Pulau Kolorai letaknya tidak begitu jauh dari Pulau Dodola. Hanya memerlukan Waktu 15 menit saja. Pulau Kolorai merupakan Pulau yang dikenal sebagai Desa Wisata.

Pulau Kolorai berbeda dengan Pulau dodola karena pulau ini merupakan pulau berpenghuni. Pulau ini dihuni oleh kurang lebih 100 Kepala Keluarga yang terdiri dari beberapa suku yaitu suku Galela, Ternate dan Bajo. Seluruh penghuni pulau ini beragama Islam.

Ketika sampai Pulau ini saya langsung disambut dengan keceriaan anak-anak pulau ini yang sedang memancing ikan di dermaga. Kecerian tanpa alat teknologi.

Di Pulau Kolorai ini, desanya tampak tertata rapi. Jalan-jalan penhubung antar rumah juga sudah cukup baik. Di Pulau ini juga sudah terdapat fasilitas seperti masjid yang berada di tengah pulau dan sudah ada beberapa homestay.

Di Pulau Kolorai, mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan dan pencari teripang. Ketika saya berjalan mengelilingi Pulau ini, saya pun ketemu seorang Bapak yang ternyata berasal dari Banyuwangi dan Bapak itu banyak bercerita tentang keunikan Pulau Kolorai.

Bapak tersebut sudah bertempat tinggal di pulau ini selama 4 tahun karena beristeri orang Pulau Kolorai. Pulau Kolorai terdapat sumber air tawar yaitu sari sumur yang berada di tengah Pulau sehingga warga pulau ini tidak terlalu sulit mendapatkan air tawar.

Hal unik adalah hasil ikan asin dari pulau ini berbeda dengan ikan asin yang didapat dari sekitaran Pulau Morotai. Menurut bapak tersebut, ikan asin dari pulau kolorai ini dapat dimakan langsung.

Di Pulau Kolorai juga terdapat sebuah sekolah dasar sehingga anak-anak pulau ini dapat bersekolah. Selain dari itu, Pulau Kolorai juga menampilkan bentang panjang pasir putih yang indah dan juga ada beberapa spot snorkeling juga di sekitaran Pulau Kolorai.

Setelah dari Pulau Kolorai, saya pun kembali ke Pelabuhan Daruba karena waktu sudah mulai sore dan takut ombak semakin tinggi. Setibanya di Pelabuhan Daruba, saya langsung menuju penginapan yang berada di dekat pintu pelabuhan. Harga penginapan di sini Rp 170.000 per malam dengan fasilitas AC. Setelah bersih-bersih di penginapan, saya pun menuju pelabuhan kembali untuk melihat kecerian anak-anak Pulau Morotai menikmati matahari terbenam sambil berenang di laut.

Related Posts :

0 Response to "Cantiknya Morotai, Surga Tersembunyi di Maluku Utara"

Posting Komentar