Dampak Jembatan Cisomang, 20 persen Wisatawan Batal Berlibur di Bandung

Bandung - Jembatan Cisomang yang bergeser di Tol Cipularang, berdampak pada sektor pariwisata. PHRI Jabar menilai, 20 persen wisatawan batal berlibur di Bandung.

Pengalihan arus lalu lintas karena bergesernya pilar Jembatan Cisomang di Tol Cipularang ternyata berimbas terhadap penurunan kedatangan wisatawan ke Kota Bandung. Hal itu disebabkan 20 persen wisatawan membatalkan pemesanan hotel-hotel.

"Saya belum terima data pasti, tapi pembatalan dampaknya cukup besar. Diperkirakan 20 persen wisatawan melakukan pembatalan hotel-hotel di Bandung," kata Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Jabar, Herman Muchtar via telfon seluler, Kamis (29/12/2016).

Herman menjelaskan berkurangnya jumlah wisatawan ke Kota Bandung tak lain disebabkan oleh perjalanan yang memakan waktu lama dibandingkan biasanya. Pasalnya, para pengendara harus memutar jalan melalui jalur-jalur arteri.

"Sekarang wisatawan ke Bandung itu jarak tempuhnya bisa 10 jam. Jadi ada yang sudah dipesan (hotel) bisa batal, karena enggak mau berlama-lama di jalan," ungkap dia.

"Kita kawatirkan itu di malam tahun baru. Ini bisa saja akan terus turun jumlah wisatawan yang datang," menambahkan.

Ia menuturkan okupansi hotel-hotel di Kota Bandung ditargetkan mencapai 80 persen pada libur panjang tahun ini. Namun, nyatanya saat ini baru mencapai 65 persen. Artinya masih jauh dari target minimal sama dengan okupansi tahun lalu.

"Awalnya kami perkirakan okupansi tahun ini minimal sama dengan tahun lalu (80 persen). Tapi hingga saat ini baru 65 persen. Mungkin Jembatan Cisomang juga berpengaruh (penurunan okupansi)," kata Herman. (aff/aff)

Related Posts :

0 Response to "Dampak Jembatan Cisomang, 20 persen Wisatawan Batal Berlibur di Bandung"

Posting Komentar