Kisah Sumur Bertuah di Rumah Pengasingan Bung Karno

Bengkulu - Rumah Pengasingan Bung karno di Bengkulu punya banyak cerita. Selain sejarah, ada pula cerita sumur bertuah untuk yang punya ikhtiar politik atau parasnya ingin lebih rupawan.

detikTravel berkesempatan beberapa kali datang ke Rumah Pengasingan Bung Karno. Lokasinya di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Masih di dalam kota dan mudah diakses.

Rumah tersebut punya ukuran 9 x 18,5 meter. Masih tampak kokoh dan untungnya pemerintah setempat merawatnya dengan tepat. Kadang diganti cat dan lain sebagainya, tanpa mengubah wujud rumah sebagaimana aslinya.

Di kanan, kiri dan belakang rumah, ada beberapa bangunan pendukung. Selebihnya adalah lahan kosong yang kini dijadikan taman terbuka. Salah satu sudut halaman, berkibar bendera merah putih di atas tiang. Di sekelilingnya, tanaman perdu dan rerumputan.

Selamat datang di Rumah Pengasingan Bung Karno (Fitraya/detikTravel)Selamat datang di Rumah Pengasingan Bung Karno (Fitraya/detikTravel)
Masuk ke dalam, kita akan merasakan bagaimana Sang Proklamator Soekarno hidup selama di pengasingan. Asal tahu saja, beliau mendarat di rumah ini pada akhir periode 1930-an sebagai pengasingan politik oleh penjajah Belanda.

Awalnya, rumah ini adalah milik seorang pedagang Tionghoa, Lion Bwe Seng. Halamannya cukup luas dan rapi. Pintu dan kusennya pun masih asli dengan desain khas Tionghoa. Di dalam bangunan ini, terdapat benda-benda bersejarah peninggalan Bung Karno yang masih tertata rapi.

Bagian dalam rumahnya (Fitraya/detikTravel)Bagian dalam rumahnya (Fitraya/detikTravel)
Tempat tidur Bung Karno (Fitraya/detikTravel)Tempat tidur Bung Karno (Fitraya/detikTravel)
Ruang tamu dan dua kamar tidur berisi barang-barang peninggalan Bung Karno. Mulai dari mebel, sepeda onthel, ranjang, dan tentu saja buku. Ada kertas berlapis kaca di dekat pajangan tersebut sebagai penjelas keberadaan barang.

Sekarang, mari kita beranjak ke belakang rumah. Di sinilah terdapat suatu sumur tua yang dulu kabarnya pernah digunakan oleh Soekarno. Airnya masih terus ada, tampaknya seperti sumur-sumur pada umumnya.

Masyarakat setempat percaya, kalau sumur itu... bertuah. Katanya, kalau cuci muka di situ bisa jadi lebih ganteng atau cantik, begitu kata pemandu.

Sumur yang konon bertuah (Triono Wahyu Sudibyo/detikTravel)Sumur yang konon bertuah (Triono Wahyu Sudibyo/detikTravel)
Ada kemungkinan cerita tuah itu terkait kharisma Bung Karno dan Fatmawati. Di foto-foto yang dipajang di rumah, Bung Karno tampak bugar dan bercahaya meski berada di pengasingan. Fatmawati terlihat sangat cantik.

Boleh percaya boleh tidak, cerita sumur bertuah ini sudah tersebar. Tak hanya masyarakat setempat, rumornya pejabat-pejabat pemerintahan kerap datang ke sumur ini dan bercuci muka.

Kalau sedang ada ikhtiar politik, mereka berwudhu di situ lantas salat hajat di kamar Bung Karno. Jangan heran, kalau kamu sedang datang ke sana, pasti ada saja yang sedang cuci muka di sumurnya.

Namun di balik cerita bertuah itu, air dari sumurnya memang segar. Ya seperti air biasa, yang cukup menyegarkan wajah setelah ditempa oleh sinar matahari. Sekali lagi, cerita sumur bertuah kembali pada keyakinan diri masing-masing. (aff/fay)

Related Posts :

0 Response to "Kisah Sumur Bertuah di Rumah Pengasingan Bung Karno"

Posting Komentar