detikTravel berkesempatan beberapa kali datang ke Rumah Pengasingan Bung Karno. Lokasinya di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Masih di dalam kota dan mudah diakses.
Rumah tersebut punya ukuran 9 x 18,5 meter. Masih tampak kokoh dan untungnya pemerintah setempat merawatnya dengan tepat. Kadang diganti cat dan lain sebagainya, tanpa mengubah wujud rumah sebagaimana aslinya.
Di kanan, kiri dan belakang rumah, ada beberapa bangunan pendukung. Selebihnya adalah lahan kosong yang kini dijadikan taman terbuka. Salah satu sudut halaman, berkibar bendera merah putih di atas tiang. Di sekelilingnya, tanaman perdu dan rerumputan.
|
Awalnya, rumah ini adalah milik seorang pedagang Tionghoa, Lion Bwe Seng. Halamannya cukup luas dan rapi. Pintu dan kusennya pun masih asli dengan desain khas Tionghoa. Di dalam bangunan ini, terdapat benda-benda bersejarah peninggalan Bung Karno yang masih tertata rapi.
|
|
Sekarang, mari kita beranjak ke belakang rumah. Di sinilah terdapat suatu sumur tua yang dulu kabarnya pernah digunakan oleh Soekarno. Airnya masih terus ada, tampaknya seperti sumur-sumur pada umumnya.
Masyarakat setempat percaya, kalau sumur itu... bertuah. Katanya, kalau cuci muka di situ bisa jadi lebih ganteng atau cantik, begitu kata pemandu.
|
Boleh percaya boleh tidak, cerita sumur bertuah ini sudah tersebar. Tak hanya masyarakat setempat, rumornya pejabat-pejabat pemerintahan kerap datang ke sumur ini dan bercuci muka.
Kalau sedang ada ikhtiar politik, mereka berwudhu di situ lantas salat hajat di kamar Bung Karno. Jangan heran, kalau kamu sedang datang ke sana, pasti ada saja yang sedang cuci muka di sumurnya.
Namun di balik cerita bertuah itu, air dari sumurnya memang segar. Ya seperti air biasa, yang cukup menyegarkan wajah setelah ditempa oleh sinar matahari. Sekali lagi, cerita sumur bertuah kembali pada keyakinan diri masing-masing. (aff/fay)
0 Response to "Kisah Sumur Bertuah di Rumah Pengasingan Bung Karno"
Posting Komentar