Tak seperti bubur pada umumnya, bahan bubur pada tinutuan dibuat dari campuran beras, labu kuning dan ubi jalar yang dicincang halus, serta jagung serut. Jadi, tidak mengherankan kalau bubur ini berwarna kuning. Nah, keempat bahan itu dimasak dengan air dan sereh, serta daun kunyit yang dimemarkan sampai berbentuk bubur.
Meski sudah jadi, bubur tersebut masih perlu diolah lagi lho. Ya, adonan bubur tadi dimasukkan ke air mendidih yang sebelumnya dicampur kaldu ayam. Setelah meletup-letup, bubur dicampur dengan sayuran kangkung, bayam, daun gedi dan kemangi.
Setelah bubur dan sayuran dicampur kurang lebih 10 menit, tinutuan pun siap disajikan dengan taburan bawang goreng. detikTravel pun sempat mencobanya beberapa waktu lalu saat liburan ke Manado. Untuk kamu yang hobi makan bubur dengan sensasi pedas, jangan khawatir. Ada sambal ikan roa yang bisa jadi teman menyantap tinutuan.
|
Gurih manisnya bubur Manado hangat berpadu dengan renyahnya sayur, ditambah pedasnya sambal ikan roa membuat hidangan ini lezat disantap. Bisa dibayangkan bukan bagaimana lezatnya hidangan ini?
Tinutuan banyak dijual di rumah makan, restoran, atau bahkan di warung-warung pinggir jalan. Harga tinutuan juga bervariasi, sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per porsinya. Pokoknya wajib coba saat liburan ke Manado.
|
0 Response to "Long Weekend di Manado, Wajib Coba Bubur Tinutuan"
Posting Komentar