Jumat 5 November 2010, tepatnya pukul 12 lebih 5 menit dan 40 detik. Itulah waktu Merapi memuntahkan awan panas yang terekam pada jam dinding di Museum Sisa Hartaku.
Lokasinya berada di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jam dinding tersebut ditemukan dalam posisi terbalik di bawah lapisan pasir Merapi di rumah kediaman Ibu Watinem dan keluarga, yang juga dijadikan sebagai sanggar seni.
Di dalam rumah tersebut tersimpan sejumlah koleksi yang cukup lengkap. Mulai dari bekas botol dokumen-dokumen, peralatan rumah tangga, uang logam, komputer, televisi yang sudah meleleh serta pakaian-pakaian yang sudah hangus sebagian.
Di bagian depan museum juga terpampang motor dan sepeda yang hangus terkena awan panas dan terdapat kerangka sapi yang terkena awan panas. Namun atas kebesaran Allah SWT, beberapa mushaf Al Quran dan buku tafsir masih terlihat utuh dan bisa terbaca.
Secara geologi, Yogyakarta termasuk kedalam merupakan jalur Ring Of Fire dimana merupakan pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Dampaknya adalah tingginya aktifitas tektonisme dan vulkanisme di daerah tersebut. Pada Oktober 2010, intensitas erupsi Merapi meningkat lebih eksplosif dengan beberapa kali menyemburkan awan panas secara vertikal setinggi 7 km.
Pada letusan 2010 itu, awan panasnya menjangkau daerah yang jauh hingga 17 km dari kawah Merapi. Abu jatuhannya dijumpai hingga Tangerang di barat dan Bali di timur, laharnya menjangkau lebih dari 20 km ke sisi barat dan selatan.
Museum Mini Sisa Hartaku, saat ini menjadi tujuan wajib bagi wisatawan yang melakukan perjalanan wisata lava tour. Ikuti perjalanan d'Traveler lainnya dalam Piknik Anniversary d'Traveler. d'Traveler, jalan-jalan terus!
0 Response to "Merinding! Menit dan Detik Merapi Saat Meletus Masih Terjaga Baik"
Posting Komentar