Diihat detikTravel dari situs International Travel Week Abu Dhabi (ITW Abu Dhabi), Kamis (8/12/2016), Indonesia meraih 12 penghargaan dari total 16 kategori yang dilombakan dalam kompetisi wisata halal dunia. Tentu saja, ini jadi kabar gembira!
Beberapa penghargaan yang diraih Indonesia dalam World Halal Travel Awards 2016 tersebut seperti World's Best Airline for Halal Travellers oleh Garuda Indonesia, World's Best Halal Beach Resort oleh Novotel Lombok Resort & Villas, World's Best Halal Destination, oleh Sumatera Barat dan World's Best Halal Cultural Destination oleh Aceh. Total, ada 12 piala yang diraih!
World Halal Travel Awards pun jadi tolak ukur suatu negara, terutama di bidang pariwisata dalam hal memberikan pelayanan kepada turis Muslim. Lantas dari kacamata cendikiawan pariwisata, seberapa besar dampak yang akan diberikan penghargaan itu?
"Ini hasil yang bagus sangat bagus. Sebab kenapa, saingan kita adalah negara-negara seperti Vietnam, taiwan, Jepang sampai Korea. Artinya, negara-negara lain (yang penduduknya mayoritas bukan Muslim seperti negara kita) sudah punya perhatian besar kepada wisata halal. Kita tidak boleh kalah," kata Tedjo Iskandar, seorang tokoh pariwisata Indonesia yang malang melintang di dunia travel agent, pemandu wisata sekaligus pendiri TTC (Tourism Training Centre).
 Tedjo Iskandar (dok Facebook) |
Tedjo menambahkan, angka kunjungan turis Timur Tengah yang berwisata ke luar negeri terus meningkat. Jika dulu hanya kalangan menengah ke atas, kini kalangan menengah ke bawah pun dapat plesiran ke berbagai negara dengan adanya maskapai budget.
"Bagi turis Timur Tengah akan datang lebih nyaman ke restoran, hotel atau tiap destinasi. Kemenangan Indonesia di World Halal Travel Awards akan makin menguatkan citra wisata halal kita di mata dunia, itu bagus," paparnya.
Dengan kemenangan di World Halal Travel Awards, tentu akan berdampak positif pada citra wisata halal Indonesia. Seperti kata Tedjo, turis Muslim dapat lebih nyaman dan tak perlu merasa khawatir saat traveling ke Indonesia.
Namun jangan berpuas diri. Terakhir Tedjo mengingatkan, kemenangan dalam ajang penghargaan wisata halal dunia tidak akan berdampak apa-apa jika tidak diimbangi dengan mutu sumber daya manusia di bidang pariwisata.
"Kalau menang World Halal Travel Awards tapi SDM pariwisata kita tak memuaskan, sama saja bohong. Inti pariwisata itu adalah hospitality dan melayani. Harus tahu cara senyum, bahasa Inggrisnya harus bagus dan sigap membantu. Jangan sampai ada turis yang datang, dikasih muka judes," tegasnya. (aff/aff)
0 Response to "Seberapa Besar Dampak World Halal Travel Awards Bagi Pariwisata Indonesia?"
Posting Komentar