Ziarah Akhir Pekan ke Makam Gus Dur di Jombang

detikTravel Community -  

Sedih rasanya melihat timeline medsos kita isinya hate speech. Ayo hari ini kita liburan ke Jombang untuk melihat wajah Islam yang damai di Pesantren Tebuireng.

Pesantren Tebuireng di Jombang makin asyik lagi dengan adanya tempat parkir luas. Sebelum parkiran yang luas ini difungsikan, berulang kali saya kesal ketika di jalan harus bermacet-macetan, meskipun berjalan kaki, dengan para peziarah sesak penuh ditambah dengan suhu kota Jombang yang panas. Menyengat sekali.

Perlahan pembangunan kawasan parkiran pun dimulai, dirasa perlu, pengerjaannya pun tergolong cepat dan maksimal. Kawasan yang dijadikan parkiran ini luasnya kira-kira lebih dari 3 ha, sangat berlebih apabila hanya dijadikan tempat parkiran.

Monumen Asma'ul Husna dengan air mancur pun menambah kesan indah pada parkiran ini. Museum Islam Nusantara masih dalam tahap pengerjaan, namun sudah terlihat bangunan segitiga menjulang tinggi. Segitiga nyaris ke piramida ini memang ciri khas atau lambang Pondok Pesantren Tebuireng.

Saat saya mengunjungi tempat ini lagi, lumayan sudah tertata, dari mulai para pedagang yang berjejeran di ruko yang telah disediakan, tak kurang, toilet dan pendopo atau gazebo pun tersedia untuk para pengunjung. Sembari beristirahat sejenak melepas lelah di perjalanan, boleh sambil makan, asal tak lupa sampahnya dibuang pada tempatnya.

Tempat sampah terdapat di banyak sudut parkiran ini, beberapa kali tukang pengangkut sampah mengangkut tong yang sudah penuh. Namun sayangnya masih ada yang membuangnya ke rerumputan.

Kawasan ini menjadi tempat wisata baru bagi para santri di Jombang. Tak jarang segerombolan santri muda mudi berfoto-foto ria di tempat ini, mengabadikan momen. Kawasan yang luas ini seakan mampu menampung banyak jiwa, ramai pendatang, ramai canda tawa cekikikan sana sini.

Menikmati senja di sini, asyik juga. Apalagi beramai-ramai. Takjub dengan penataannya yang rapi, jua dengan makam yang tak pernah sepi. Jarak dari parkiran ke makam tidak terlalu jauh, sepanjang jalan disuguhi pedagang-pedagang yang berjejeran. Pedagang-pedagang ini menyediakan berbagai macam oleh-oleh khas wisata religi. Kini sangat melegakan, jalanan raya Jalan Irian Jaya depan Pondok Pesantren Tebuireng jadi terhindar dari kemacetan.

Peziarah pun semakin nyaman berziarah karena meningkatnya fasilitas, sebab peziarahnya selalu meningkat dari hari ke hari. Harus diperhatikan dari sisi kenyamanan dan keamanan. Progresnya meningkat baik dari semenjak makam keluarga Gus Dur ini pertama dibuka untuk umum pada tahun 2010.

Pemerintah Kabupaten Jombang yang juga ikut berpartisipasi mewujudkan peningkatan fasilitas ini, telah mencapai kata sukses. Semua riang dengan perubahan membaik ini. Jombang semakin tertata, TebuIreng semakin ramah peziarah, santri bisa nongkrong tak perlu jauh-jauh, dan wisata religinya terkemas jadi lebih indah.

Saya masih menunggu Museum Islam Nusantara ini selesai digarap, menambah-nambah destinasi wisata di Jombang Kota Beriman ini. Tentu saja lagi-lagi membantu warga sekitar meningkatkan perekonomiannya dengan membuka layanan jasa yang sekiraya dibutuhkan para peziarah yang datang dari berbagai penjuru nusantara.

Kawasan parkir ini terletak di belakang area Pondok TebuIreng, tak perlu khawatir apabila hendak kesini karena akan banyak petunjuk jalan yang membantu. Saat memasuki kawasan ini biasanya dikenakan biaya parkir yang murah dibawah Rp.20.000 tergantung kendarannya.

Related Posts :

0 Response to "Ziarah Akhir Pekan ke Makam Gus Dur di Jombang"

Posting Komentar