Perayaan berkat benih yang kemudian menjadi tradisi merayakan Gawai Dayak yang di adakan satu tahun sekali di Kalimantan Barat.
Dahulu perayaan ini hanya dikhususkan masyarakat yang memiliki ladang atau uma, tetapi kemudian perayaan ini dirayakan oleh semua lapisan masyarakat yang tidak memiliki uma sekali pun.
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan bahwa masih diberikan rezeki yang cukup, kesehatan yang baik serta hasil panen yang diterima.
Perayaan dimulai dengan pawai atau arak-arakan keliling kampung lengkap dengan baju adat dan seraung (topi adat khas dayak). Kemudian tua-tua adat akan memotong seekor ayam putih dan imam adat akan membaca doa untuk para leluhur agar Gawai Dayak berjalan dengan baik.
Kemudian ayam akan diayunkan sebanyak 7 kali (Tujuh merupakan hitungan penutup dari upacara ritual adat oleh imam adat).
Gawai dayak pun resmi dibuka dengan salam 'Adil ka Talino, Bacaramin ka Saruga, Basengat ka Jubata' yang dijawab dengan kata auk.
Yang menarik adalah, kampung yang merayakan Gawai Dayak ini akan mengadakan 'open house' di mana sanak saudara atau kenalan dari kampung lain akan datang ke rumah warga untuk ikut dalam suasana gawai dengan makan minum yang telah disediakan oleh sang empunya rumah.
Gawai Dayak pun berlangsung selama 6 hari dan ditutup oleh Bupati Kabupaten Sekadau.
0 Response to "Ketika Suku Dayak Pesta Panen"
Posting Komentar