Stone Garden, Tempat Wisata yang Belum Dilirik Pemerintah Bandung Barat

Bandung Barat - Stone Garden di Bandung Barat punya lanskap alam menawan, berupa hamparan pegunungan bebatuan. Sayangnya, tempat wisata ini belum dilirik pemerintah.

Stone Garden berlokasi di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Daya tarik tempat wisata ini berupa puncak-puncak pegunungan yang dipenuhi bebatuan. Pemandangan di sana membuat traveler seolah sedang kembali ke Zaman Batu saja.

Sayang, kini Stone Garden menjadi perbincangan bukan karena panorama alamnya. Melainkan sebab, beberapa traveler yang merasa ditipu saat foto-foto-foto di sana dan harus membayar uang Rp 300 ribu. Menengok ke belakang, sebenarnya bagaimana cerita Stone Garden menjadi tempat wisata?

Adalah Kelompok Sadar Wisata Geopark Pasir Pawon, kumpulan masyarakat setempat yang jadi pengelola Stone Garden. Sejak September 2014, kelompok sadar wisata ini mengurus Stone Garden untuk menjadi tempat wisata yang mumpuni.

"Kita selaku pengelola berasal dari masyarakat setempat. Stone Garden ini sendiri adalah nama yang diberikan oleh wisatawan-wisatawan yang datang pertama ke sini," ujar Sekretaris Kelompok Sadar Wisata Geopark Pasir Pawon, Kensu saat dihubungi detikTravel, Jumat (21/10/2016).

Kensu menjelaskan, awalnya pemilik tanah di Stone Garden tersebut adalah milik 8 orang. Dulunya, tanahnya dibuat menjadi ladang pertanian. Sayangnya karena kering dan lahannya gambut, membuat si pemilik tanah sulit berladang.

Masyarakat setempat pun sadar, sebaiknya tanah-tanah di sana jangan dianggurin. Maka mereka membentuk Kelompok Sadar Wisata Geopark Pasir Pawon dan sepakat untuk menyewa tanah dari 8 orang itu untuk dijadikan tempat wisata.

"Kita sepakat, kita sewa tanahnya. Penghasilan dari tiket dan foto-foto prawedding, setiap bulan kita alokasikan untuk membayar 8 orang yang punya tanah itu, petugas keberishan dan pemandu," tutur Kensu.

Petugas kebersihan dan pemandu pun berasal dari masyarakat setempat. Intinya mereka sadar, mereka punya Stone Garden yang indah dan dapat menjadi tempat wisata. Artinya, orang-orang akan datang untuk berwisata.

"Tiket masuk ke Stone Garden itu Rp 5 ribu. Parkir motor Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000. Untuk foto-foto seperti prawedding dan kepentingan fotografi lainnya Rp 300 ribu. Peraturannya sudah ada dari dulu, malah awalnya itu tarifnya Rp 200 ribu dan pelan-pelan naik harganya. Uangnya selain buat bayar sewa, juga untuk pemeliharaan dan penambahaan fasilias yang sudah ada," papar Kensu.

Apakah pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bandung Barat memberikan bantuan dan ikut merawat Stone Garden?

"Sampai sekarang kita masih berjalan sendiri. Yang saya tahu, pemerintah baru mengetahui (Stone Garden) dan merekomendasikan kepada wisatawan. Kita selama ini berkoordinasi saja dengan Pemda, untuk bantuan cuma berupa bibit pohon," ungkapnya.

Lantas untuk perawatan dan pembenahan fasilitas di Stone Garden, Kensu mengakui hanya dapat mengandalkan dari CSR saja. Hingga kini pengelola Stone Garden di Bandung Barat masilah masyarakat setempatnya.

Tentu saja, ini sangat disayangkan. Ada baiknya Pemerintah Bandung Barat khususnya di bidang pariwisata bergerak dan mengurus Stone Garden. Baiknya pemerintah membli lahannya, tetap mengajak masyarakat setempat terlibat untuk mengelola wisata dan menambah sarana serta fasilitas yang nyaman untuk wisatawan. Soal harga pun, bisa jadi kalau dipegang pemerintah dapat lebih ringan bayarnya. (aff/aff)

Related Posts :

0 Response to "Stone Garden, Tempat Wisata yang Belum Dilirik Pemerintah Bandung Barat"

Posting Komentar