Perwakilan 14 KBRI di kawasan Eropa Tengah dan Nordik mengadakan pertemuan di Warsawa, Polandia, Senin (28/11/2016). Mereka merancang cara untuk menggenjot promosi pariwisata Indonesia.
"Kita harus melakukan langkah yang progresif untuk meningkatkan pariwisata Indonesia," kata Duta Besar Indonesia untuk Polandia di Warsawa, Peter Frans Gontha, saat membuka acara tersebut dalam rilis KBRI Polandia kepada detikTravel.
Atas inisiatif Kemlu, 14 perwakilan KBRI di wilayah itu mengadakan pertemuan selama dua hari untuk mendorong salah satu program utama Nawacita pemerintah Presiden Jokowi. Hadir pula Duta Besar Indonesia untuk Stockholm dan Swedia, Bagas Hapsoro.
Dari Kemenpar ada Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya. Sementara dari Kemlu ada Direktur Eropa Tengah Wicaksono dan atase Imigrasi dari Berlin. Pertemuan koordinasi ini diikuti juga oleh agen perjalanan wisata dari 14 di kawasan itu dan juga beberapa agen perjalanan wisata dari Indonesia.
Hadir pula untuk memberikan presentasi adalah perwakilan dari perusahaan penerbangan, yaitu Emirates, Qatar Airways, Lot Polish Airlines, dan Garuda Indonesia.
Adapun 14 KBRI itu selain Polandia adalah Austria, Kroasia, Serbia, Hungaria, Bulgaria, Swedia, Denmark, Norwegia, Rumania, Ukraina, Finlandia, Slowakia, dan Cheska. Sebetulnya ada 16 KBRI di kawasan ini, dua lagi adalah Belarusia dan Lithuania yang berhalangan hadir.
Peter Gontha dan Dubes Bagas Hapsori mengatakan, koordinasi ini penting sekali karena kawasan ini bisa menentukan satu hub untuk dijadikan titik terbang ke Indonesia. Kawasan ini, terutama untuk negara-negara Nordik, yang memiliki pendapatan per kapita yang tertinggi didunia.
Sebagai contoh ia menyebutkan Norwegia memiliki GDP per kapita 61.472 dolar AS, Denmark 46.636 dolar AS, Finlandia 48.033 dolar AS, dan Swedia 46.420 dolar AS. Negara-negara lainnya umumnya memiliki pendapatan per kapita sekitar 20 ribuan atau 30 ribuan dolar AS. Adapun yang terendah cuma satu yaitu Ukraina dengan pendapatan per kapita 8.666 dolar AS. Itupun jumlah turisnya justru yang terbesar yaitu 22,5 juta orang.
"Ini potensi yang sangat besar," katanya.
Selain itu, kata Peter, turis dari kawasan ini justru memiliki belanja yang besar. Mereka juga cenderung menggunakan hotel berbintang empat atau berbintang lima. Namun selama ini mereka mengalami kesulitan untuk terbang ke Indonesia. Mereka harus pergi ke beberapa negara lain dulu sebelum terbang ke Indonesia. Jika disepakati untuk menentukan satu negara hub maka akan memudahkan mereka untuk berwisata ke Indonesia.
"Memang Polandia kebetulan ada di tengah negara-negara itu," katanya.
Melalui pertemuan koordinasi dari 14 KBRI itu, kata Bagas Hapsoro diharapkan akan meningkatkan jumlah wisatawan Eropa untuk berwisata di Indonesia. Seperti dikatakan sebelumnya Ini merupakan bagian dari program Nawacita. (aff/aff)
0 Response to "14 KBRI di Eropa Bahas Promosi Pariwisata Indonesia"
Posting Komentar