Kecantikan burung Cendrawasih menjadi salah satu incaran bagi turis yang sedang menjelajahi Raja Ampat. Desa Sawinggrai menjadi salah satu habitat burung yang dijuluki Bird of Paradise ini.
Tak sembarangan waktu turis bisa berjumpa dengan kumpulan burung Cendrawasih di sana. Nikanor Sawiay, Sekretaris Desa Sawinggrai menjelaskan, sebaiknya Anda sudah berada di sana pada pukul 05.00 WIT. Sebab, setelah pukul 06.00 WIT, gerombolan burung Cenderawasih akan berangsur meninggalkan sarangnya untuk mencari makan.
Jika memang traveler kesiangan, Anda bisa kembali lagi pukul 17.00 WIT. Saat sore hari, kata Nikanor, gerombolan burung akan kembali ke pepohonan di dekat sarangnya.
"Mereka sangat lincah sekali, menari-nari karena ingin menarik perhatian betinanya," ujarnya.
Nikanor, Sekretaris Desa Sawinggrai (Sukma/detikTravel)
|
"Di sini yang banyak Cendrawasih Merah. Tidak ada musimnya, kapan saja bisa lihat. Tapi jamnya harus tepat," tutur Nikanor.
Jika dari pelabuhan di pinggir pantai, traveler harus berjalan kaki kira-kira 1 km. Melewati jalan setapak, hutan, dan kebun warga, kadang jalurnya menanjak namun tak seberapa.
Perjalanan melewati hutan dan kebun warga (Sukma/detikTravel)
|
Oh iya, satu lagi. Jika sudah berada di dekat lokasi pengintaian pelankan suara langkah Anda, bicaralah dengan berbisik. Meski bukan burung yang penakut terhadap manusia, lebih baik jangan buat mereka kaget dan menjauh dari pandangan bukan?
"Satu kelompok bisa belasan. Tidak takut kok sama manusia, tapi lebih baik jangan berisik," imbuh Nikanor.
Sebaiknya traveler tidak berisik ketika mengamati Cenderawasih (Sukma/detikTravel)
|
0 Response to "Bertemu Burung Surga di Raja Ampat, Ada Caranya!"
Posting Komentar