Hingga Oktober 2016, Turis Indonesia ke Korea Naik Lebih dari 50%

Jakarta - Promosi pariwisata Korea Selatan terus digencarkan pasca krisis MERS tahun lalu. Kunjungan wisman pun meningkat, termasuk turis dari Indonesia.

Pariwisata Korea kini telah membaik setelah terjadinya krisis MERS 2015. Ini ditandai dengan adanya kenaikan jumlah wisatawan mancanegara atau wisman sebanyak 33,1 persen sampai bulan Oktober lalu dan mencapai angka tertinggi sepanjang waktu di angka 14.6 juta pengunjung.

Dalam rilis Korea Tourism Organization (KTO) kepada detikTravel, Senin (28/11/2016), dengan terus meningkatnya kunjungan turis asing, diperkirakan tahun ini akan ada lebih dari 17 juta wisman yang datang ke Negeri Ginseng itu.

Dengan pertimbangan dari berbagai data yang didapat, bahwa telah ada lebih dari 15 juta wisman sampai pada pertengahan November 2016. Ini merupakan angka tahunan wisatawan tertinggi ke Korea. Rekor sebelumnya ada di tahun 2014 dengan jumlah 14.2 juta.

Wisatawan dari Asia Tenggara menunjukkan peningkatan kunjungan, termasuk dari Indonesia yang naik sebesar 53,9 persen. Sedangkan Vietnam juga meningkat pesat mencapai 56,1%.

Mayoritas wisatawan sendiri masih datang dari China sekitar 7 juta, naik 40 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan tersebut tejadi karena semakin banyak wisatawan yang datang sendiri tanpa melalui tur agen perjalanan.

Wisatawan dari Jepang juga mengalami kenaikan. Terdapat 1,89 juta wisatawan berkunjung ke Korea antara bulan Januari dan Oktober. Ini menunjukkan peningkatan 1,26 persen dari tahun lalu dan sedikit di bawah tahun 2014, dengan 1,93 juta wisatawan.

Turis asal China memang selalu menjadi kunci demografis untuk industri pariwisata Korea, termasuk ritel dan duty free. Dengan demikian, untuk mempersiapkan kemungkinan penurunan wisatawan dari China dan mengurangi ketergantungan industri pada satu negara, maka Pemerintah Korea berupaya melakukan diversifikasi asal wisatawan yang berkunjung.

KTO kini telah melakukan penelitian pasar di beberapa negara untuk memperbaiki strategi pasar, dengan melihat preferensi gaya wisata dari setiap negara-negara tersebut.

Selain itu, KTO juga memperluas dukungan untuk membawa semakin banyak tur insentif dari Jepang dan Asia Tenggara dengan menurunkan level minimum grup dari 1.000 orang ke 500 orang. KTO pun akan menyediakan berbagai keuntungan seperti pemandu, transportasi dan akomodasi sesuai permintaan. (krn/krn)

0 Response to "Hingga Oktober 2016, Turis Indonesia ke Korea Naik Lebih dari 50%"

Posting Komentar