Jelajah Sulawesi Pakai Motor, Bisa!

detikTravel Community -  

Jalan-jalan ke berbagai kota di Sulawesi tak harus naik mobil. Keliling naik motor bisa juga lho dan pastinya begitu menantang!

Menjelajah Sulawesi dengan berkendara sepeda motor. Saat itu perjalanan kami masih setengah jalan menjelajahi keseluruhan Sulawesi. Kami tiba tengah malam di Kota Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai yang berada di pesisir Selat Pelang.

Selat Pelang atau Peleng berada di antara Sulawesi Tengah bagian timur dengan Kepulauan Banggai. Setelah menempuh perjalanan yang cukup menguras energi dari Ampana ke Pagimana, hingga ke Luwuk, kami memutuskan untuk rehat sejenak di kota yang asri ini sebelum meneruskan perjalanan sampai batas maksimal yang bisa kami capai.

Melihat di peta, jalan darat Trans Sulawesi khususnya di Sulawesi Tengah sepertinya berujung di Kabupaten Banggai. Meski pemerintah terus menggenjot pembangunan jalan Trans utama Sulawesi, tentunya tidak akan selesai dalam waktu singkat.

Mungkin bertahun-tahun, mengingat kondisi topografi tanah di kawasan Banggai khas kawasan pesisir yang cenderung lunak dan empuk hingga pembangunan jalan tidak bisa semudah di kawasan yang berbatu. Setidaknya info itu yang kami dapat dari para pekerja jalan yang menggarap jalan Trans Sulawesi di kawasan Pagimana.

Pagi itu kami baru saja selesai sarapan ketika sebuah pesan singkat masuk dari rekan, bahwa hari itu adalah jadwal keberangkatan terakhir di minggu ini untuk kapal Roro yang akan menuju Kolonodale, dari Baturube.

Cukup mengagetkan, mengingat kami berencana untuk rehat sejenak di kota ini untuk memulihkan kondisi fisik yang sedikit drop. Tidak ada pilihan, kami tidak bisa menunggu hingga 4 hari kedepan di sini sampai jadwal kapal berikutnya dan kami harus berangkat hari ini juga.

Setelah persiapan singkat, tim sudah siap untuk berangkat. Setelah berdoa, kami mulai memacu sepeda motor kami sampai batas maksimum yang aman di sepanjang perjalanan dari Luwuk menuju Baturube.

Dari Luwuk, Kintom, Batui hingga ke Toili kondisi jalan masih relatif bagus. Masih layak untuk dilintasi dengan kendaraan sedan sekalipun. Setelah Toili, kondisi jalan mulai memburuk.

Batuan lepas yang menutupi permukaan jalan cukup menghambat kecepatan kami memacu sepeda motor. Jembatan kayu yang rusak tapi masih bisa dilalui juga cukup menguras adrenalin saat melintas di atasnya, hingga jalan tanah yang cenderung becek ketika diguyur hujan, dan berdebu ketika panas menerpa.

Sepanjang jalan dari Mentawa hingga ke Baturube tidak banyak kendaraan yang melintas. Hanya sesekali mobil pick-up pengangkut sembako yang lewat. Selebihnya, masyarakat desa sekitar yang lalu lalang dengan berkendara sepeda motor.

Jalanan yang masih tanah dipadatkan dengan batu kerikil di atasnya cukup membuat kesulitan. Belum lagi tanjakan panjang di perbukitan yang masih berupa jalan tanah, membuat kami harus ekstra hati-hati ketika melintas.

Semak belukar di kiri kanan jalan juga cukup membuat kami was-was. Bukan orang jahat, yang kami khawatirkan adalah hewan liar seperti babi hutan yang bisa setiap saat melintas bisa menimbulkan bahaya untuk kami yang berkendara sepeda motor dengan kecepatan lumayan.

Rute perjalanan dari Luwuk hingga ke Baturube jelas bukan rute favorit. Sayangnya belum ada jalan yang menghubungkan Trans Sulawesi yang berakhir di Baturube hingga perjalanan ke Kolonodale harus menyambung lewat laut dengan KMP Teluk Tolo yang jadwalnya cukup bervariasi dengan hanya 3 kali dalam seminggu.

Berangkat pukul 10 pagi dari Luwuk, menempuh jarak lebih kurang 196 kilometer kami tiba di Baturube tepat pukul 15.30 WITA. KMP Teluk Tolo saat itu hanya menunggu jam keberangkatan tepat pukul 16.00 WITA. Alhamdulillah kami tiba tepat waktu dan setelah membeli tiket penyeberangan menuju Kolonodale, kami langsung masuk ke dalam lambung kapal.

Sekadar saran, untuk para petualang sepeda motor ketika tiba di Luwuk, pastikan untuk langsung ke kantor Administrasi Pelabuhan di Pelabuhan Luwuk untuk mengecek jadwal keberangkatan KMP Teluk Tolo. Supaya tidak ketinggalan kapal hingga harus menunggu ke jadwal berikutnya.

0 Response to "Jelajah Sulawesi Pakai Motor, Bisa!"

Posting Komentar