Cagub Banten Rano Karno dan Cawagub Embay Mulya Sarief berkunjung ke kantor detikTravel di Jakarta, untuk berbincang soal pariwisata, Rabu (2/11/2016). Mereka saat ini punya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di Tanjung Lesung, namun Banten punya banyak potensi lain.
"Banten punya KEK Tanjung Lesung. Tapi Banten bukan cuma pantai, alam atau Baduy saja," kata Rano Karno.
Masalahnya, potensi wisata Banten belum dioptimalkan. Rano memberi contoh Banten punya badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon. Tapi bukan perkara mudah untuk melihat badak di sana.
"Cuma 8 orang yang lihat badak per tahun. Itu pun harus dilatih dulu 3 bulan termasuk berkubang di lumpur supaya bau tubuhnya hilang. Saya tanya apakah bisa ada area khusus untuk melihat badak, kan tidak bisa. Itu area konservasi," kata Rano.
Banten punya 700 km garis pantai, namun belum dikembangkan maksimal. Akses jalanan dibuka dan diperbaiki agar turis bisa mencapai lokasi yang sulit.
"Kalau wisata petualangan cocok di pedalaman Banten yang akses jalannya belum bagus. Bisa mobil off road atau motor trail. Tapi sekarang kita sudah punya jalan mulus sampai Bayah di Kabupaten Lebak," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama Cawagub Banten Embay Mulya Sarief menambahkan, aneka situs sejarah juga semestinya direvitalisasi.
"Banten Lama itu kumuh, memalukan. Pengen kita tata ala Borobudur untuk menambah kunjungan wisatawan. Kita juga pengen bikin Banten Lama dengan konsep suasana ala abad ke-16. Keraton Surosowan itu dulu bagaimana," kata Embay. (fay/fay)
0 Response to "Mimpi Si Doel Untuk Pariwisata Banten"
Posting Komentar