Seperti Ini Rasanya Masuk ke Rumah Dalam Gua di Turki

Jakarta - Sejumlah rumah gua batu masih eksis di Cappadocia, Turki. Traveler bisa berkunjung ke sana sambil bercengkerama dengan sang pemilik rumah.

Cappadocia, salah satu wilayah di Republik Turki, memiliki beragam keunikan, diantaranya rumah atau tempat tinggal masyarakat di dalam bebatuan vulkano, hasil erupsi gunung berapi atau biasa disebut gua.

Seperti rumah gua batu yang ditempati keluarga Adnan. Rumah gua yang ditempati oleh keluarga Adnan sejak sekitar 150 tahun lalu, sampai sekarang masih tertata rapi, terjaga keasriannya dan juga dijadikan tempat tinggal, serta menjadi jujugan wisatawan dari mancanegara.

Rumah batu tersebut berada di kawasan Uchisar, Cappadocia. Batu yang berbentuk lancip dan diperkirakan dari erupsi gunung berapi di kawasan Cappadocia itu, dijadikan sebagai tempat tinggal sejak nenek moyangnya. Rumah gua tersebut diperkirakan ada abad ke-7.

(Rois Jajeli/detikTravel)(Rois Jajeli/detikTravel)
Batu gunung itu, selain sebagai tempat tinggal juga untuk tempat ibadah di zamannya saat itu. Ada tiga lantai, lantai pertama dijadikan ruang utama, dapur. Lantai dua untuk kamar tidur dan lantai tiga dijadikan tempat ibadah.

Zaman dulu, rumah gua yang ada di lantai tiga terdapat frasco kristiani. Pemilihan lantai tiga sebagai tempat ibadah, karena untuk menghindari dari kejaran penguasa zaman itu.

Namun, semenjak zaman Kesultanan Utsmaniyah, warga perlahan-lahan mulai 'turun gunung', karena merasa damai dan tidak ada rasa ketakutan dalam menjalankan ibadah.

Bahkan, sekarang ini sudah tidak banyak lagi warga yang menempati rumah gua. Hanya beberapa saja seperti keluarga Busrah-keturunan dari keluarga Adnan, yang masih tetap setia melestarikan warisan budayanya itu.

(Rois Jajeli/detikTravel)(Rois Jajeli/detikTravel)
Sedangkan di era Republik Turki ini, rumah gua tetap masih ditempati. Namun, penghuni rumah beragama muslim dan merubah lantai tiga menjadi tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan pokok atau gudang. Sedangkan lantai dua dan lantai satu, tetap peruntukannya sebagai kamar tidur dan ruang utama.

Ketika traveler berkunjung ke rumah gua itu, penghuni rumah menyambutnya dengan ramah dan mempersilahkan masuk ke ruang utama di lantai satu. Setelah masuk ke pintu utama lantai satu, terlihat beberapa properti seperti peralatan dapur, kompor, kemudian masuk menuju ke ruang utama.

Di dalam ruang utama, terhampar karpet khas Turki. Tapi ada juga beberapa kursi sofa dan bantal. Di ruang utama tersebut, juga ada televisi, mesin jahit dan penghangat. Juga ada beberapa jendela yang tertutup kaca, untuk menghindari udara dingin dari luar.

(Rois Jajeli/detikTravel)(Rois Jajeli/detikTravel)
Saat ini, rumah tersebut mendapatkan pasokan listrik dan air. Sedangkan untuk kamar mandi bagi pengunjung, disediakan di luar rumah gua. Sedangkan kamar mandi bagi keluarga berada di dalam rumah gua.

Untuk mengisi kegiatan sehari-hari, khususnya bagi kaum perempuan, merajut karpet dan kerajinan tangan. Untuk kerajinan tangan itu, dijual ke wisatawan yang sedang mengunjunginya.

Ada hijab, dompet, dan harganya mulai dari 15 Lira Turki (Rp 59 ribu). Hasil dari penjualan kerajinan itu menjadi salah satu penghasilan mereka.

Tentunya, tidak ada salahnya ada mencoba mengunjungi rumah gua yang menjadi salah satu destinasi wisata di Cappadocia. Bisa jadi pengalaman liburan tak terlupa selama di Turki. (roi/krn)

0 Response to "Seperti Ini Rasanya Masuk ke Rumah Dalam Gua di Turki"

Posting Komentar