Tak Pernah Bosan Mengunjungi Kawah Ijen di Banyuwangi

detikTravel Community -  

Di Dunia ini hanya ada dua api biru, pertama di Islandia dan yang kedua di Kawah Ijen Banyuwangi. Traveler akan dibuat takjub oleh keindahannya.

Untuk sampai di Kawah Ijen, traveler dapat menggunakan mobil atau motor. Perjalanan darat dapat ditempuh selama 2 jam dari pusat kota Banyuwangi. Berbeda dengan dulu, transportasi menuju kawah ijen infrastrukturnya sudah sangat bagus.

Jalanan yang dulu masih berupa jalanan makadam. Seiring pembangunan pesat Banyuwangi telah berubah menjadi halus sehingga memudahkan wisatawan mengunjungi Kawah Ijen.

Pintu masuk Kawah Ijen bernama Paltuding, di sinilah semua mobil dan motor diparkir. Saya sarankan berangkat dari Paltuding ke atas puncak Kawah Ijen sekitar Pukul 24.00-01.00 dini hari agar bisa menikmati fenomena api biru.

Jika Anda gemar berlari, perjalanan ke puncak hanya butuh waktu 1,5 jam. Gunung Ijen tergolong gunung tamasya tanpa bonus. Artinya walaupun mudah didaki, namun pendakian menuju puncak Ijen memiliki medan dengan tingkat elevasi lumayan menantang.

Dengan tinggi 2.443 Mdpl, Kawah ijen memiliki suhu dingin di kisaran 10 derajat celcius. Walaupun mendaki Kawan Ijen terbilang mainstream, namun bagi saya mendaki Kawah Ijen berulang-ulang kali tidak pernah membosankan. Ada banyak alasan kenapa mendaki Ijen tidak membosankan.

Pertama, Ijen memiliki kawah danau air asam terbesar di dunia berwarna biru toska yang sangat Indah. Jika Anda pertama kali mendaki Ijen, pasti akan sangat terpukau. Lalu yang juga menarik dari Ijen adalah Penambang Belerang, mereka bisa menjadi inspirasi bagi saya untuk banyak bersyukur.

Bagaimana tidak, setiap hari mereka harus mengangkat 85 Kg belerang dan hanya dibayar sekitar 200 ribuan. Tidak sebanding dengan resiko dan penderitaan mereka mengangkat belerang.

Dan tentu paling istimewa adalah Api Biru. Tidak semua bisa melihat, tergantung cuaca dan factor keberuntungan. Untuk melihatnya saya harus turun di kedalaman 800 meter di dalam perut bumi. Cukup beresiko, pastikan menggunakan masker jika ingin turun ke dalam Kawah Ijen.

Jangan terlalu lama di dalam Kawah Ijen, karena asap belerang membuat nafas kita menjadi sesak. Setelah mengambil foto di depan api biru, saya kembali ke atas Puncak Ijen. Jadi kalo traveler mau melihat api biru, segera kunjungi kota Gandrung di mana Kawah Ijen berada.

Related Posts :

0 Response to "Tak Pernah Bosan Mengunjungi Kawah Ijen di Banyuwangi"

Posting Komentar