Indonesia Kekurangan 100 Ribu Kamar, Menpar: Solusinya Bangun Homestay

Jakarta - Pembangunan homestay di destinasi wisata jadi salah satu prioritas Kemenpar di 2017. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan 100 ribu kamar bagi wisatawan.

Minimnya jumlah kamar yang tersedia di destinasi wisata, terutama saat peak season terkadang jadi kendala tersendiri bagi wisatawan. Menpar Arief Yahya pun menyoroti masalah ini, dan menjadikan pembangunan homestay sebagai program prioritas untuk dilakukan di tahun 2017.

Menurut Arief, kita tidak bisa selamanya mengandalkan sektor swasta untuk masalah pemenuhan kebutuhan kamar hotel. Terkadang pertumbuhan hotel hanya sedikit setiap tahunnya. Untuk itu, Kemenpar punya program pembangunan homestay bagi warga lokal.

"Solusi terbaik adalah bangun homestay. 100 Ribu homestay dengan skema pembiayaan yang sudah kita tentukan. Ini akan sangat menyejahterakan rakyat. Di weekend, mereka sudah bisa membayar cicilan satu bulan," ujar Arief Yahya di Grand Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Setiap tahunnya, hingga 2019 Kemenpar sudah punya target angka pasti berapa homestay yang akan dibangun. Ribuan homestay ini akan tersebar di 10 destinasi prioritas, serta destinasi lainnya.

"Tahun 2017, kita targetkan 20 ribu homestay. Tahun 2018 sebanyak 30 Ribu, dan tahun 2019 sekitar 50 Ribu. Homestay ini akan dibangun di Top 10 Destinasi, dan destinasi lainnya yang tidak masuk ke dalam daftar," terang Arief.

Homestay yang dibangun Kemenpar ini bukan sekadar homestay, tetapi sudah melalui proses sayembara dari segi desainnya, sehingga standarisasi kualitas homestay akan terjaga di masing-masing destinasi. Tentu ini akan membuat wisatawan makin nyaman liburan ke Indonesia, warga setempat juga mendapat manfaat ekonomi langsung dari dibangunnya homestay ini. (rdy/rdy)

0 Response to "Indonesia Kekurangan 100 Ribu Kamar, Menpar: Solusinya Bangun Homestay"

Posting Komentar