Bermula dari cerita bahwa Situ Cisanti yang berada di hulu Sungai Citarum memiliki cerita mitos tersendiri. Danau buatan saat ini merupakan sebuah rawa pada masa dulu dan dijadikan pula sebagai petilasan Prabu Siliwangi.
"Dulu Situ Cisanti (tempat petilasan) Prabu Siliwangi sejak jaman Padjajaran," kata juru kunci Situ Cisanti Atep (45) kepada detikTravel, Minggu (3/12) lalu.
Karena Situ Cisanti berada di kaki Gunung Wayang Windu, lokasi itulah merupakan tempat bermukim Prabu Siliwangi dulu. Sepeninggalan Prabu Siliwangi, lokasi ini dijaga oleh leluhur Atep, termasuk ayahnya sebagai juru pemelihara dan juru kunci Situ Cisanti.
Ia tertarik menjadi seorang juru kunci karena mendapatkan amanat dari orang tua dan leluhurnya. Amanat itu diartikan pula sebagai doa untuk kita dan anak cucunya nanti.
Artinya, alam yang saat ini kita tinggali juga untuk anak cucu kita. Maka dari itu harus dijaga dan dirawat sebaik mungkin agar tetap lestari dan menghindari terjadinya bencana alam.
"Rawat, jaga dan lestarikan peninggalan alam ciptaan Allah, baik hutan atau sumber mata airnya. Bahwasanya mata air tersebut merupakan sumber kehidupan. Bukan untuk orang sini saja tapi semuanya," ungkapnya.
Selain memiliki tujuh mata air, di kawasan Situ Cisanti ada kawasan keramat. Ada hutan terlarang (leweung larangan) dan hutan tertutup (leweng tutupan) yang letaknya tidak jauh dari Situ Cisanti. (rdy/msl)
0 Response to "Mitos Sebab Akibat Jika Jantung Sungai Citarum Tak Dijaga"
Posting Komentar