Cerita Wanita Inggris Solo Touring Motor di Iran

Teheran - Di Hari Perempuan Internasional ini, banyak lho traveler perempuan dengan kisah mengagumkan. Misalnya naik motor keliling Iran sendirian sambil berjilbab.

Melansir CNN Travel, Kamis (8/3/2018), inilah kisah dari Lois Pryce. Ia berada di jalur imigrasi perbatasan Turki-Iran dan merasa was-was saat menunggu cap untuk memasuki kawasan Republik Islam.

Lois adalah solo traveler bermotor dengan paspor Inggris. Ia menggunakan jilbab karena khawatir akan petugas polisi moral Iran. Tapi petugas perbatasan dengan ramah mempersilakan dia memulai perjalanan panjang menjelajah Iran.

Lois menemukan Iran yang sesungguhnya. Bersepeda motor sejauh 3.000 mil atau setara 4.828 km, mengelilingi Iran dari barat laut ke Laut Kaspia, melintasi Pegunungan Alborz yang terpencil hingga ke jalan-jalan yang dipenuhi asap di Kota Teheran.

Cerita Wanita Inggris Solo Touring Motor di IranFoto: (Lois Pryce/CNN Travel)
Motivasinya adalah dorongan keingintahuan tentang Iran bagian barat. Di media Barat sering menulis Iran sebagai tempat mengerikan yang penuh dengan ekstremis. Namun pelancong yang kembali dari Iran selalu menikmati betapa indah dan ramahnya orang-orang Iran. Ia ingin merasakannya sendiri.

Di ibukota Teheran, ternyata traveler bisa mendapatkan barang selundupan, seperti daging sampai minuman keras. Lois kemudian melanjutkan perjalannya melalui Pegunungan Zagros dan menuju ke kota kuno di Esfehan, Shiraz hingga bertemu padang pasir di bagian selatan.

Laporan tentang turis yang ditangkap karena spionase menggelayuti pikiran Lois. Pernah suatu ketika di satu pos perbatasan ia digiring masuk ke kantor polisi untuk sidik jari, tapi hal itu tidak terjadi.

Perjalanannya berlanjut, dengan keramahtamahan orang Persia yang legendaris. Ia merasa tak enak hati saat kemurahan hati dan kebaikan dari orang-orang Iran yang ingin menjauhkan diri dari citra negatif akan tanah air mereka.

Cerita Wanita Inggris Solo Touring Motor di IranFoto: (Lois Pryce/CNN Travel)
Ada pengemudi truk yang memasukkan buah delima ke dalam tas bawaan Lois dan ada orang-orang asing yang bersikeras membayar kamar hotelnya ditambah dengan jamuan teh.

Ada beberapa momen yang menantang, yakni seringnya berurusan dengan melibatkan pihak kepolisian setempat. Ada berbagai jenis polisi di Iran, saat itu di Teheran ada sebuah mobil yang penuh dengan penjaga revolusioner berpakaian preman dengan sengaja menggodanya.

Sebenarnya, touring mengendarai sepeda motor bisa menjadi momen menakutkan di Iran, karena pengemudi di sana sangat ceroboh. Dilaporkan negara ini memiliki tingkat kematian akibat yang tertinggi akan kecelakaan di jalanan.

Rasa ingin tahu yang kuat menjadi alasannya, terutama karena wanita Iran dilarang mengendarai sepeda motor di depan umum. Jarang ditemukan pelancong asing di Iran dan melihat motor berplat Inggris membuatnya jadi pusat perhatian.

Lois mampu berbaur dengan berbagai masyarakat Iran. Kata dia, masyrakat Iran adalah orang-orang yang hangat dan menyenangkan.

Di sisi lain, para pelancong harus tetap berhati-hati agar tidak memasuki daerah militer atau dekat pembangkit nuklir. Juga dilarang memotret bangunan militer atau pejabat militer.

Untuk perjalanannya, Lois hanya memotret beberapa tempat dengan cepat dan kemudian melanjutkan perjalanan. Ia ingat bahwa polisi galak ada banyak di Iran.

Lois Pryce menghabiskan 30 hari perjalanan Iran di tahun 2013 dan 2014. Saat itu, mural Pemimpin Tertinggi (Ayatollah Seyyed Ali Khamenei) bisa ditemui di setiap sudut jalan, dan setiap orang yang ia temui memiliki sebuah cerita tentang intimidasi, penangkapan, dan kenyataan adanya penindasan di bawah rezim tersebut.

Sampai di kota padang pasir Yazd, Lois diundang untuk tinggal dengan mantan jenderal militer dan keluarganya. Ia pernah bertempur dalam perang Iran-Irak pada tahun 1980-an dan kehilangan kakinya dalam konflik itu.

Cerita Wanita Inggris Solo Touring Motor di IranFoto: (Lois Pryce/CNN Travel)
Lois merasa was-was dengan undangan ini. Namun kekhawatirannya itu tidak berdasar.

Sebaliknya, mantan jenderal itu suka bercanda dan mengajarinya berbahasa gaul Farsi. Momen inilah yang bikin Lois datang dan menemukan Iran yang sesungguhnya. (bnl/fay)

0 Response to "Cerita Wanita Inggris Solo Touring Motor di Iran"

Posting Komentar