detikTravel pada tanggal 26-29 Oktober 2016 lalu datang ke Labuan Bajo, NTT dalam acara 'Let's Explore Labuan Bajo with Garuda Indonesia'. Selama 4 hari perjalanan, hampir semua destinasi didatangi dari Pulau Padar, Rinca sampai Pulau Komodo.
Di Pulau Komodo, bertemu Si Naga Purba dari dekat adalah waktu yang dinanti. Ditemani ranger alias pemandu setempat, Abdullah, awak media diajak trekking menjelajahi hutannya. Tak butuh waktu lama, langsung terlihat banyak komodo!
Ketika itu, kami berpapasan dengan rombongan turis asal belanda (berjumlah 7 orang) yang juga didampingi oleh dua ranger. Ketika berada di lokasi Kubangan Air, salah seorang ranger meminta kami untuk berkumpul di satu titik.
|
Dia lalu melilitkan karung putih di sebilah kayu yang sudah diberi tali. Pelan-pelan, dia berjalan ke depan komodo. Apa yang mau dilakukannya?
"Ini mau memancing komodo," ujar Abdullah.
|
Kemudian, lilitan karung putih itu dilempar dan digerak-gerakan di depan komodo. Komodo yang awalnya berdiam diri, lantas mengangkat lehernya. Sedetik setelahnya, mengangkat kakinya dan langsung mengejarnya!
Ranger pun berlari yang diikuti oleh komodo. Mata kami dibuat terbelalak, ketika mengetahui kalau komodo yang badannya besar ternyata larinya cukup kencang. Asal tahu saja, komodo dapat berlari mencapai kecepatan 18 km per jam.
"Komodo itu kuat. Dia bisa berenang dan bisa berlari, penciumannya juga tajam mampu mencium darah sejauh 7 km," kata Abdullah.
|
Abdullah menjelaskan, 'memancing' komodo ini merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan ranger untuk menghibur turis. Selain itu juga menjadi edukasipenting, untuk tidak membuat gerakan tiba-tiba yang mana dapat membuat komodo penasaran dan mengejar.
"Jangan pernah buat gerakan tiba-tiba di depan komodo. Pokoknya harus tenang dan terus waspada. Komodo itu sensitif dengan gerakan, bau dan apapun yang menyentuh badannya. Kalau nggak dianggap mangsa, ya dianggap ancaman," pungkas Abdullah. (aff/aff)
0 Response to "Jantung Deg-degan, 'Memancing' Komodo"
Posting Komentar