Membicarakan pembangunan pariwisata di Kuba, tentu tidak terlepas dari sosok almarhum Fidel Alejandro Castro Ruz atau biasa disingkat sebagai Fidel Castro. Pria yang telah berpulang di usianya yang ke-90 ini dikenal sebagai Perdana Menteri, Presiden hingga pengubah pariwisata Kuba.
Untuk mengenang kisah perjuangannya, detikTravel pun ingin mengupas kisah dari sang revolusior ini. Khususnya akan andil Fidel dalam membawa pariwisata Kuba yang dahulu terpuruk hingga menjadi seperti sekarang.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Sabtu (26/11/2016) perjuangan Fidel dalam membangun pariwisata Kuba pernah dibahas oleh Ornaldo Gutierrez Castillo dan Nelida Gancedo Gaspar dalam salah satu jurnal Universitas Harvard.
Dijelaskan, bahwa dahulu pariwisata Kuba begitu lekat dengan perjudian hingga prostitusi. Pada tahun 1920 bawah pemerintahan diktator Fulgencio Batista, tak sedikit kasino hingga tempat prostitusi yang dibangun. Nama Kuba pun dikenal luas oleh pencari 'hiburan', khususnya oleh pasar Amerika Serikat.
Tentunya sudah bukan rahasia umum, kalau sejumlah kasino dan hotel itu dibangun atas uang dari kerjasama Batista dengan mafia Amerika. Bisa dikatakan, bahwa Kuba adalah Las Vegas dari Amerika Latin kala itu.
Namun, perubahan pun terjadi ketika Fidel Castro menggulingkan Batista lewat Gerakan 26 Juli. Puncaknya adalah lengsernya Batista pada 1 Januari 1959, digantikan oleh Fidel Castro yang memerintah Kuba dengan paham Komunis.
|
Tidak ingin terpuruk berlama-lama, Fidel mulai menata kembali pariwisata Kuba pada tahun 1969. Perlahan tapi pasti, pariwisata mulai menjadi salah satu tiang pendukung ekonomi Kuba. Lewat Resolusi Ekonomi Kuba di tahun 1997, Kuba bahkan menargetkan jumlah dua juta kunjungan wisman hingga tahun 2000.
Selama 10 tahun ke depan, pariwisata Kuba terbukti tumbuh. Sektor Pariwisata Kuba berhasil menyumbang sekitar 43% keuntungan di akhir dekade, jauh lebih banyak dari sektor yang lain. Hal itu pun tidak terlepas dari investasi besar-besaran Castro di antara tahun 1990 hingga 1999 yang nilainya mencapai USD 3,5 atau sekitar Rp 47 Miliar.
"Dalam 10 tahun terakhir, sektor pariwisata telah meningkatkan pendapatan kotor negara hingga delapan kali lipat, jumlah wisatawan meningkat hingga lima kali, jumlah kamar untuk turis meningkat tiga kali lipat dan jumlah pekerjaan di sektor pariwisata menigkat hingga dua kali lipat," ujar Menteri Pariwisata Kuba, Ibrahim Ferradaz.
|
"Kami tidak punya banyak hal, kami bukan negara industrialis dan kekurangan banyak hal, tapi dalam sektor pariwisata kami memiliki banyak keunggulan, contohnya seperti laut, teluk, pantai, gunung, pemancingan dan cuaca terbaik di dunia. Mungkin kami tidak punya salju, tami kami punya musim panas dan matahari sepanjang tahun," ujar Fidel.
Kondisi pariwisata di Kuba pun kian membaik setelah dipulihkannya hubungan diplomatik antara Kuba dan Amerika pada 20 Juli 2015 di bawah pemerintahan Presiden Obama. Kembalinya hubungan diplomatis sekaligus menghapus blokade serta larangan bagi wisatawan AS untuk liburan ke Kuba.
Kini Fidel Castro telah tiada. Namun, jasanya akan terus dikenang oleh masyarakat Kuba yang mencintainya serta dunia yang mengagumi keberanian dan ketegasannya. Selamat jalan Fidel Castro. (rdy/rdy)
0 Response to "Mengenang Fidel Castro, Sosok Pemberani yang Mengubah Pariwisata Kuba"
Posting Komentar