Promosi Wajah Islam dan Indonesia yang Damai di Eropa

Hamburg - Mempromosikan Indonesia dan Islam yang damai di negara-negara Eropa adalah sebuah ide yang kreatif. Hal ini dilakukan lewat pagelaran seni yang memik

Dalam rilis Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman kepada detikTravel, Senin (9/4/2018) grup musik Ki Ageng Ganjur (KAG) yang didirikan Dr Zastrouw Al Ngatawi tahun 1996 atas anjuran KH Abdurrahman Wahid, melawat ke beberapa negara Eropa sejak akhir Maret 2018. Mereka mempromosikan wajah Indonesia dan Islam yang moderat, toleran dan seimbang lewat pertunjukan seni.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg bersama PCINU Jerman, dan didukung Ikatan Ahli Sarjana Indonesia (IASI) Jerman, mengadakan pagelaran seni yang menampilkan KAG pada hari Selasa, 3 April 2018. Beberapa hari sebelumnya, KAG juga tampil di KBRI Brussels di Belgia, Universitas Amsterdam dan juga Masjid Al Hikmah Amsterdam di Belanda.

Di Universitas Amsterdam, kursi penonton yang berjumlah 200 orang bahkan telah penuh sesak sejak sebelum acara dimulai. Di Hamburg, KAG datang ke kelas Bahasa Indonesia di Universitas Hamburg, kemudian tampil di KJRI Hamburg, Jalan Bebelallee No 15, Hamburg, dihadiri para diplomat negara sahabat, akademisi dan perwakilan Kota Hamburg.

Pagelaran seni petang itu dibuka dengan pembacaan Surat Ali Imron 102-108 oleh penyanyi rock senior Mel Shandy yang sudah hafal di luar kepala. Konjen RI Hamburg, Dr Bambang Susanto dalam sambutannya menekankan Islam yang damai, toleran, dan anti kekerasan bisa diwujudkan melalui pagelaran budaya dan seni sekaligus mempromosikan keragaman budaya Indonesia.

KAG membawakan syair Burdah, salawat Nariyah yang merupakan puji-pujian oleh masyarakat Islam tradisional di surau maupun masjid. Mereka juga menampilkan lagu-lagu tradisional seperti Lir-Ilir, medley Nusantara hingga 'Barokallah' yang dipopulerkan oleh Maher Zain.

Yang mengharukan adalah, saat membawakan salawat Barzanji, seorang hadirin dari Suriah bernama Hani Zyada secara spontan turut menyanyikan sebuah bait bersama Mel Shandy. Hani Zyada yang merupakan pemusik, penyanyi dan pengungsi dari Suriah menjelaskan ia sangat bahagia saat menemukan tradisi dari kampung halamannya dinyanyikan juga oleh orang Indonesia.

Ia sangat takjub melihat budaya Indonesia yang unsur Islamnya kuat dan ia merasa damai, nyaman, tak dibedakan, meskipun berada di tengah-tengah sekitar 150 hadirin yang mayoritas bukan berasal dari negaranya. Bambang Susanto turut bernyanyi bersama KAG dengan lagu 'Pertemuan Malam Ini'.

Acara diselingi dengan penampilan grup band lokal 'The Toffi' dan Tari Merak oleh 2 mahasiswi binaan KJRI Hamburg. Pagelaran seni ditutup malam pukul 21.00 dengan doa dari Dr Zastrouw Al Ngatawi. (fay/msl)

0 Response to "Promosi Wajah Islam dan Indonesia yang Damai di Eropa"

Posting Komentar