World Halal Tourism Award merupakan ajang penghargaan pariwisata internasional yang dinilai secara independen dan diakui dunia. Indonesia berhasil menjadi pemenang di 12 dari 16 kategori yang ada. Pengumuman resmi pemenangnya berlangsung pada Rabu (7/12) pekan lalu di Abu Dhabi, UAE.
Salah satu kategorinya adalah World's Best Airport for Halal Travellers, di mana yang terpilih sebagai pemenangnya adalah Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh, yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II.
Dalam rilis kepada detikTravel, Rabu (14/12/2016), keberhasilan bandara di Serambi Mekah ini tak lepas dari dukungan pemerintah khususnya Kemenpar, serta peran netizen yang ikut berpartisipasi dalam memilih pemenang. Tercatat sebanyak 1,89 juta voters dari 116 negara ikut menentukan pemenang dalam 16 kategori World Halal Tourism Awards ini.
"Penghargaan ini adalah yang pertama bagi bandara-bandara di Indonesia, di mana pada tahun lalu yang berhasil menjadi pemenang adalah Abu Dhabi International Airport," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.
Ia mengatakan bahwa penghargaan ini akan menjadi pemicu bagi PT Angkasa Pura II untuk selalu menjadi lebih baik dalam segala hal, di seluruh bandara yang dikelola perusahaan. Selain itu juga untuk semakin berkomitmen dalam mengembangkan wisata halal Aceh.
"Melalui penghargaan dari World Halal Tourism Award ini, Bandara Sultan Iskandar Muda berkomitmen mendukung pemerintah dalam mengembangkan Aceh sebagai destinasi wisata halal bagi wisatawan mancanegara maupun domestik," katanya/
Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda merupakan salah satu bandara dengan terminal penumpang yang tergolong baru, di mana operasional terminal tersebut diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2010.
Secara umum, kawasan bandara dibangun dengan konsep arsitektur Aceh modern yang sarat nuansa Islami dan nilai-nilai tradisional. Ciri khas dari bangunan terminal bandara ini adalah adanya tiga kubah sehingga menyerupai masjid. Kubah itu sendiri melambangkan tiga hal yang istimewa di Aceh yakni agama, budaya, dan pendidikan.
Saat ini PT Angkasa Pura II tengah menyiagakan bandara tersebut selama 24 jam. Hal tersebut dilakukan guna mendukung penerbangan relawan, bantuan, personil, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan penanganan gempa di Pidie.
Hingga 12 Desember 2016 sedikitnya tercatat sudah dilakukan 19 penerbangan tidak berjadwal di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda yang mengangkut personil TNI & Polri, relawan, bantuan, dan sebagainya guna penanganan gempa (Tanggap Darurat Bencana Pidie Jaya).
Sedangkan dalam kondisi normal bandara itu melayani penerbangan maskapai berjadwal dengan jumlah keberangkatan-kedatangan sebanyak 18 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional. (krn/krn)
0 Response to "Bandara di Aceh yang Raih Penghargaan World Halal Tourism Awards 2016"
Posting Komentar